Oleh: Dr. H. Abdul Wahid, M.A-(Muballigh & Akademisi Makassar)
Pesta demokrasi kian dekat, dalam hitungan beberapa bulan ke depan rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru daerahnya melalui mekanisme pilkada serentak 2020 termasuk di Kota Makassar. Para pendukung masing-masing calon saling mempromosikan calon yang mereka dukung, terutama melalui media sosial.
Disaat situasi bangsa kita masih belum keluar sepenuhnya dari pandemi COVID-19, maka semua komponen bangsa harus tetap waspada dan patuh dalam menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, termsuk di dalam penyelenggaraan tahapan Pilkada serentak di tahun 2020.
Demokrasi memang tidak menghendaki semua orang harus memiliki pandangan dan pilihan politik yang sama, karena itu perbedaan pilihan politik dalam dunia demokrasi tidak bisa dielakkan dan hal ini bukanlah aib. Hal yang demikian inilah sejatinya harus disadari oleh para kontestan yang akan bertarung dalam Pilkada kali ini, khususnya di kota Makassar, sehingga mereka tidak menjadikan panggung politik sebagai alat untuk “memancing terjadinya gesekan di tengah masyarakat”.
Karena itu, penggunaan politik black campaign, menjadikan berita hoax sebagai salah satu alat kampanye, menggunakan narasi yang dapat menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat wajib dihindari apalagi jika tujuannya untuk menjatuhkan lawan politik.
Politik itu bagaikan “pisau dapur”, jika pisau ini dipegang oleh orang yang sedang mabuk, maka akan dapat membahayakan dirinya dan orang lain, sebaliknya jika pisau tersebut dikendalikan oleh orang yang baik, seperti kaum wanita, maka bisa digunakan untuk mengiris sayur dan bawang yang dapat dinikmati oleh keluarga dalam rumah tersebut. Jadi, kalau ada anggapan bahwa politik itu kotor, sebenarnya tergantung siapa elite yang mengendalikannya.
Kita merindukan para politisi yang tidak hanya sibuk mencari kelemahan lawan; tapi sibuk menyusun dan mensosialisasikan berbagai program kerja sebagai isi jualan politiknya di tengah masyarakat, sehingga masyarakat semakin teredukasi dan terbantu untuk menentukan pilihan politiknya untuk lima tahun mendatang.
Bukankah politik itu artinya adalah “seni dan strategi”, kalau demikian adanya maka seharusnya para elite politik yang akan bertarung dalam pilkada serentak tahun ini, mempersiapkan strategi yang paling tepat dan jitu untuk meraih dukungan dari masyarakat sebanyak-banyaknya, tanpa harus melanggar hukum, mengabaikan etika dan agama.
Dalam pandangan Islam, politik adalah sesuatu yang baik dan luhur. Kita bisa baca dalam sejarah Islam, ketika Nabi Saw. sama sekali tidak berpolitik, maka 13 tahun dakwah beliau di Makkah hasilnya lambat. Hal yang berbeda dengan kondisi Nabi dan para sahabat saat di Madinah.
Meski hanya 10 tahun, tapi mereka memiliki kekuasaan dalam bidang politik negara, namun dasar dan model politik yang diterapkan oleh Nabi adalah, berangkat dari adanya “Piagam Madinah” yang menggambarkan perdamaian dan kesantunan. Praktik politik seperti inilah, seharusnya bisa menjadi potret dan contoh bagi para politisi Muslim di Indonesia, khususnya di kota Makassar, sehingga politik tidak selalu menyisakan kebencian dan kekacauan di tengah masyarakat.
Begitu pentingnya masalah politik dalam Islam, sehingga salah seorang ulama besar bernama Imam Malik pernah berkata, “Sekiranya aku memiliki do’a mustajab (dikabulkan), maka sungguh akan aku simpan untuk para penguasa (pemerintah)”. Sebab beliau menyadari betul betapa besar peran penguasa dengan kekuasaannya dalam menciptakan perubahan besar bagi kehidupan masyarakat.
Dengan demikian, menghadirkan wajah demokrasi yang aman dan elegan di tengah masyarakat kota Makassar khususnya, tidak hanya menjadi tugas para elite politik dan pendukungnya, melainkan tugas seluruh lapisan masyarakat, bersinergi dengan jajaran Polri lebih khusus Polda Sulsel, untuk terus mengawal dan mengawasi setiap tahapan Pilkada di kota Makassar, sehingga akan dapat meminimalisir hal-hal yang kita tidak inginkan, seraya berharap semoga proses penyelenggaraan Pilkada serentak di seluruh Indonesia bisa berjalan dengan aman dan lancar.(*)