NewsNesia.id -(JAKARTA)– Universitas Terbuka (UT) sampai saat ini menjadi model pendidikan jarak jauh di Indonesia. Ini dikatakan Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset dan inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brojonegoro.
Sebagai referensi pembelajaran jarak jauh, Universitas Terbuka (UT) didorong untuk melakukan investasi sumber daya manusia yang mempunyai pengaruh pada peningkatan produktivitas.
Menurut Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset dan inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brojonegoro, less contact economy yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, adalah salah satu ciri kehidupan normal baru atau new normal.
Di sektor ekonomi, salah satu yang jelas terlihat adalah, tumbuh pesatnya kegiatan e-commerce selama masa pandemi dibanding ekonomi konvensional. Itu diungkapnya pada Kegiatan Ilmiah Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 25 dalam Webinar The 11th Knowledge Sharing Forum Universitas Terbuka 2020, Senin 12 Agustus.
Menurut Bambang, kondisi ini tentunya sangat cocok dengan konsep Universitas Terbuka (UT) yang menerapkan program pendidikan secara daring.
Kendati demikian, Menteri Bambang juga mendorong UT untuk melakukan investasi SDM, dengan cara memperkuat sistem edukasi dan inovasi teknologi, dan meraih kesempatan bonus demografi Indonesia melalui edukasi massa berbasis teknologi.
“Salah satunya dengan melakukan transformasi-transformasi teknologi dalam bentuk kecerdasan artifisial untuk pembelajaran pintar,” ungkap Bambang.
Pemerintah juga memiliki strategi sendiri dalam transformasi digital. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas frekuensi broadband untuk akses internet yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Meningkatkan infrastruktur e-government seperti Indonesia Data One, dan memanfaatkan infrastruktur ICT di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, sosial, agrikultur, e-commerce, industri 4.0, dan smart cities.
“UT tetap menjadi model pendidikan tinggi jarak jauh di Indonesia dan menjadi referensi untuk universitas lain yang melakukan pendidikan online serta membantu pedagogi online dalam proses pendidikan untuk universitas lain,” kata Bambang.
Dirinya berharap, UT perlu meningkatkan lulusan dengan sertifikasi kompetensi berbasis digital, dan menawarkan program vokasi yang mendukung pembelajaran seumur hidup atau pengembangan profesional untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat. (im-NN)