NEWSNESIA.ID, GORONTALO – ‘Perang’ politik antara Rusli Habibie dan Rachmat Gobel dipastikan berlanjut di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Gorontalo mendatang.
Perang dingin antara kedua figur tersebut telah terjadi sejak Pileg 2019 lalu. RG bersama gerbongnya Partai Nasdem dan RH dengan Golkar-nya.
Di Pileg, lalu hubungan keduanya menghangat utamanya dalam hal perebutan kursi DPR RI, dengan hasil imbang 1 kursi untuk Nasdem yang diduduki RG sendiri dan 1 kuris untuk Golkar yakni istri RH Idah Syahidah. Sementara satu kursi lainnya diperoleh El Nino dari Gerindra.
Meski begitu, namun ‘perang dingin’ masih berlanjut di 2020, Pilkada tiga di daerah masih-masing Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Pohuwato.
Dari tiga daerah tersebut, RG dengan gerbong Partai Nasdem menang disatu daerah yakni Bone Bolango dengan figur Hamim Pou-Merlan Uloli.
Sementara di Kabupaten Gorontalo, Nasdem bersama beberapa partai mengusung Rustam Akili – Daryatno Gobel kalah dari Golkar yang berkoalisi dengan PPP mengusung Nelson-Hendra.
Sama halnya di Pohuwato, figur yang diusung Nasdem yakni Iwan Adam kalah, sementra kandidat yang diusung gerbong Golkar Siaful Mbuinga- Suharsi Igirisa tampil sebagai pemenang.
Kompetisi politik itu nampaknya akan berlanjut di Pilgub mendatang. Tak tangung-tanggung RG mulai diwacanakan maju dalam kontestasi itu. Tak heran, RG mulai turun ke semua kabupaten lewat gerbongnya.
Sama halnya dengan itu, Golkar di bawah nahkoda RH juga terus memperkuat posisi. Sejumlah nama mengemuka menjadi figur yang akan diusung Golkar diantaranya Syarif Mbuinga, Marthen Taha dan Idah Syahidah.
Golkar juga bahkan mulai mempersiapkan diri menghadapi Pilkada, mengulang kemenangan yang telah diraih disuksesi dia daerah saat Pilbup 2020.
Jumat (1/1/2021, RH mengumpulkan seluru petinggi Golkar dikediamannya. Salah satu pembahasan pertemuan tersebut adalah kesiapan menghadapi Pilgub. Itu dibenarkan Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini, Noval Abdussamad.
Noval mengatakan dalam menghadapi pemilihan gubernur mendatang, sudah ada kajian-kajian awal mengenai kesiapan Partai Golkar, termasuk mulai mengidentifikasi nama-nama tokoh. Hasil kajian awal itu nantinya akan diperdalam lewat kajian oleh Bappilu Partai Golkar.(im-NN)
Pileg Golkar kecolongan 1 kursi, pilbup Golkar hanya wakil bupati, tidak ada bupati dari Golkar. Dari kacamata awam suara Golkar makin hari makin tergerus, tidak ada peningkatan perolehan suara karena rakyat jenuh dengan muka2 lama seakan Golkar tak punya regenerasi. Pemilihan katua partai semua mau 3 periode waduh, waduh, ampun dach..