
NEWSNESIA.ID – Kabar kurang baik saat ini tengah dirasa oleh tenaga honorer di seluruh wilayah Indonesia tak terkecuali Kota Gorontalo sejak keluarnya aturan yang bakal mencabut status pegawai kontrak atau honor.
Merespon hal tersebut, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha telah menyiapkan langkah. Ia bisa melihat dan merasakan nasib para honorer.
“Tentu kita bisa merasakan apa yang saat ini dirasakan oleh para tenaga honorer, namun ini sudah menjadi aturan pusat sehingga tadi saya sudah bicarakan dengan pak Sekda,” ungkap Marten disela Rapat TPID di Aula Kantornya, Jumat (3/6/2022).
“Kemungkinan kita akan buat Perwali, karena biar bagaimana ada OPD kita yang sangat bergantung pada tenaga honorer, contohnya di Satpol itu ada lebih 200 honorer kita kalau ini semua tiba-tiba tidak ada bisa kacau,” sambungnya.
Wali Kota Marten juga merinci saat ini tenaga honorer di lingkup pemkot yang berjumlah 2 ribuan, setengahnya berada pada 3 Instansi.
“Yakni DLH, petugas kebersihan kita, Dinas PU dan Satpol PP, nah kita tidak boleh lepas tangan begitu saja ke mereka, nasib mereka harus benar-benar kita pikirkan,” tegas Wali Kota Marten. (Adv)