NEWSNESIA.ID – Barisan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati, Rum Pagau dan Lahmudin Hambali (PAHAM) di Pilkada Boalemo 2024 terus berdatangan. Kali ini dari kalangan anak muda atau disebut milenial dan generasi Z (Gen-Z), tersebar di semua wilayah 7 kecamatan.
Kalangan milenial ini populer menamakan diri Gerakan Milenial For Lahmudin (GEMNIFOL). Mereka terus menggalang kekuatan dengan target memenangkan pasangan nomor urut 2, Pagau-Hambali (PAHAM).
“Torang anak muda so PAHAM. Siap menangkan di Pilkada Boalemo, 27 November 2024 nanti,” teriak generasi anak muda pemerhati demokrasi di sela-sela kampanye blusukan di Kecamatan Paguyaman.
Menariknya, dukungan anak muda ini dilandasi pemikiran yang sama mewujudkan Boalemo lebih berkembang pesat. Mereka tertarik gagasan program ditawarkan pasangan PAHAM lewat visi dan misi 2030.
Diantaranya, program disektor pariwisata dengan mengangkat kembali penataan wisata Pulo Cinta, Pantai Bolihutuo hingga Pulo Mohupomba. Begitu pula, program strategis menaikkan status Pelabuhan Tilamuta jadi pusat dermaga peti kemas lintas pelayaran nasional, bahkan internasional.
“Kalau wisata Pulo Cinta dan Mohupomba kembali dilanjutkan, otomatis para pemuda di Boalemo yang punya kreativitas mudah mendapatkan pekerjaan. Jadi, angka pengangguran pun teratasi,” terang Siswanto Daud, Barisan Gemnifol Desa Mutiara untuk pemenangan PAHAM.
Senada dengan itu, anak muda asal Mananggu, Umar menilai bahwa, konsep pengembangan Pelabuhan Tilamuta kalau ditingkatkan jadi pelayaran internasional sebagaimana ide besar Rum Pagau, maka akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
“Tidak hanya masyarakat di pusat ibukota Tilamuta, tetapi juga elemen warga di berbagai wilayah kecamatan di Boalemo bisa merasakan dampak positifnya. Terutama, anak-anak muda lebih gampang mendapat pekerjaan,” kata Umar.
Sudah pasti, Pelabuhan Tilamuta sebagai pusat jasa pelayaran akan mengundang hadirnya industri berdatangan di Boalemo. Para investor tak segan-segan membangun gudang penyimpanan dan industri di sektor pengelolaan hasil pertanian, perkebunan maupun perikanan dan kelautan.
“Pastinya, perusahaan industri ini membutuhkan tenaga kerja lokal atau sumber daya manusia (SDM) orang Boalemo,” tambahnya.
Paling logisnya, Pelabuhan Tilamuta begitu dinaikkan statusnya jadi skala nasional saja, sudah pasti menjadikan ibukota Boalemo pusat kota jasa. Ini dampaknya akan dirasakan para abang-abang bentor, hingga pelaku usaha mikro dan rumahan, seperti rumah makan atau usaha jajanan kue.
“Kita tak perlu jauh-jauh membandingkan. Lihat saja daerah tetangga di Sulawesi Utara. Kota Bitung, kini berkembang pesat segi perekonomian masyarakatnya. Itu karena hadirnya Pelabuhan Maesa, Bitung dengan fasilitas dermaga peti kemas,” terang Umar mengaku pernah mengais rezeki di Pelabuhan Bitung tersebut.(nn)