KlikSulteng.id – Satu balita di Kabupaten Tolitoli harus diisolasi di Rumah Sakit Umum (RSU) MOkopindo Kabupaten Tolitoliti, Provinsi Sulawesi Tengah. Pasien ini ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) oleh Satuan Tugas Satgas (Satgas) Covid-19, karena sebelumnya sempat kontak fisik dengan keluarganya yang baru pulang dari Cina.
Ini terungkap dalam konferensi pers yang digelar Satgas Covid-19 Kabupaten Tolitolit, Jumat (20/3/2020).
Balita tersebut sebelumnya melakukan kontak langsung dengan keluarga yang baru pulang melaksanakan perjalanan dari negara Cina. Setelah ada kontak fisik itu, balita tersebut terkena demam dan menderita diare sehingga dirawat selama 2 hari di ruang perawatan khusus pasien terdampak diare.
Selama 2 hari dalam perawatan, pasien mengalami penurunan kesehatan. Dia terserang batuk atau infeksi saluran pernapasan. Karena ada riwayat yang telah bersentuhan langsung oleh keluarga yang baru pulang dari negara China diputuskan balita tersebut dirawat di ruang isolasi.
Menurut Dr. Milda dari hasil analisis yang dilakukan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pasien PDP akan secara ketat dilakukan hingga 14 hari kedepan.
Setelah melakukan tes secara intensif di ruang radiologi sebagai mana dijelaskan dR. Faizal, telah ditemukan dua bercak pada paru kanan dan kiri sehingga diputuskan pasien mengidap pneumonia atau penyakit yang disebabkan oleh virus.
Tapi sejauh ini pihak rumah sakit bersama tim belum bisa memastikan ini merupakan Virus Corona atau karna bisa jadi penyebab virus lainnya.
Sejauh ini keluarga pasien yang sudah bersentuhan langsung dengan pasien bersama perawat yang menangani pasien selama berada diruang perawatan anyelir beserta pasien lainnya dalam pengawasan atau ODP.
Pihak rumah sakit sudah melakukan tes laboratorium dan mengambil sampel balita tersebut yang akan dikirimkan ke pusat penelitian dan pengembangan kesehatan Jakarta dan akan menunggu hasil selama 3 hari untuk mengetahui apakah balita tersebut negatif Covid-19 atau positif.
Dalam kesempatan ini Ketua Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Tolitoli dr. Sofyan mengatakan, selama dibentuknya Satgas Covid-19 ini baru satu pasien yang dalam pengawasan.
Pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah selama 14 hari ke depan sampai kasus ini dapat dikendalikan.
Dia meminta kepada masyarakat agar selalu menjaga kesehatan dan tidak melakukan aktivitas di tempat keramaian dan terutama menjaga daya tahan tubuh, tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain, selalu mencuci tangan setelah melakukan sesuatu dan menjaga jarak sekitar satu meter.
“Masyarakat jangan panik berlebihan, tapi tetap waspada,” harapnya. (andis)