
GORONTALO-NN– Daya saing kampus hijau IAIN Sultan Amai Gorontalo kini benar-benar diuji. Betapa tidak, dalam sejarah berdirinya IAIN baru kali ini minim peminat. Jumlah mahasiswa baru secara keseluruhan hanya berjumlah 570 orang yang statusnya aktif.
Tentu kondisi ini jauh berbeda dengan jumlah pendaftar di tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata lebih dari 1.000 mahasiswa baru tersebar 4 fakultas yang ada di IAIN Gorontalo.
Data yang diperoleh NN, total pendaftar yang lulus dari tiga jalur pendaftaran di IAIN Sultan Amai Gorontalo berjumlah 755 orang. Dengan rincian jalur SPAN 222 orang, jalur UMPTKIN sebanyak 287 dan jalur mandiri sebanyak 246 orang.
Dari jumlah tersebut, hingga batas pembayaran SPP, kategori yang sudah membayar (aktif) hanya berjumlah 570 orang mahasiswa baru. Yang terdiri dari jalur SPAN 178 Maba, UM-PTKIN 235 maba dan jalur Lokal Mandiri 157 Maba.
Kondisi ini tentu patut menjadi catatan penting bagi lembaga untuk mengevaluasi secara komprehensif semua fakultas dan jurusan yang masih liner dengan tuntutan saat ini hingga pola sosialisasi kepada publik.
Pasalnya, jumlah Maba yang masuk di IAIN Sultan Amai Gorontalo tahun ini terendah sejak alih status dari STAIN 2004 silam. Jauh dibanding jumlah Maba di kampus-kampus swasta lainnya yang ada di Provinsi Gorontalo.
Wakil Rektor III Bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan Dr.Lukman Arsyad,M.Pd saat dikonfirmasi via selular tak terhubung. Diwawancarai salah satu dosen senior Fakultas Tarbiyah, Dr.Arten Mobonggi,M.Pd, terkait fenomena itu menjawab diplomatis. Menurutnya memang ada kecenderungan kejenuhan secara nasional terhadap program studi-program studi. Sehingga tentu baginya, hal ini perlu dievaluasi dengan melihat kebutuhan market.
“Tentu disamping itu manajemennya kita evaluasi lagi kedepan, metode sosialisasi dan lain sebagainya perlu kita evaluasi bersama,” jelas dosen senior ini.
Menurut Arten, ini menjadi tantangan IAIN kedepan apalagi saat ini tengah berupaya beralih status menjadi UIN.(NN)