NEWSNESIA.ID – Bentrokan mahasiswa terjadi di kampus Unasman, Sabtu (20/2/2021) kemarin. Rupanya hingga kini masih memanas.
Dipicu dari kesalahpahaman antara Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan oknum kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
“Ini kesalahpahaman, saya harapkan semua pihak bisa menahan diri agar konflik tidak berlanjut,” ujar Joko Prianto, Kordinator PKC PMII Sulbar saat dihubungi Newsnesia.id, Minggu (21/2/2021).
Senada dengan PMII, Pengurus Badko HMI Sulselbar, Abdul Chair meminta para kader agr tidak terprovokasi dan bisa menahan diri hingga masalahnya jelas.
“Serahkan yang terlibat ke proses hukum, selama itu semua pihak agar menahan diri dan tidak terprovokasi jangan ada riak tambahan,” ucap Abdul Chair.
Bentrok dua organisasi Cipayung itu bermula dari pelaksanaan Intermediate Training HMI di Kampus Unasman yang tidak diterima oleh PMII.
Alasan penolakan PMII hanya karena pemasangan spanduk dan baliho kegiatan oleh HMI dianggap terlalu berlebihan. Sehingga memicu emosi oknum kadar PMII.
Sementara pihak kampus Unasman merasa sangat dirugikan dari bentrok kedua organisasi ekstra tersebut. Usai sejumlah fasilitas alami kerusakan.
“Iya kami rugi, awalnya mereka (HMI) sewa gedung pas terjadi bentrok banyak kaca kelas pecah dan fasilitas lainnya saya harap tanggung dari pihak panitia,” kata Muhammad Abid, Humas Unasman. (AnQ-NN)