
KlikSulteng.id – Hingga hari ini, Sabtu (14/3/2020) masih terdapat 70 pasien diare yang dirawat di RSU Mokopindo Tolitoli. Dominan adalah anak balita.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tolitoli melakukan rapat mendadak dengan jajarannya beserta perwakilan dari Puskesmas untuk mengevaluasi dan mengambil langkah pencegahan diare yang mengalami peningkatan kasus yang terjadi menyerang balita.
“Sampai saat ini balita yang terdampak diare sudah mencapai 154 orang jumlah ini tertanggal 2 Maret sampai dengan 13 Maret. 84 diantaranya sudah sembuh dan 70 diantaranya masih dirawat intensif di rumah sakit RSU Mokopindo Tolitoli,” ujar Mattalatta, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Tolitoli.
Menurutnya, sesuai data di Dinkes, balita yang terserang diare umumhya berasal dari Kecamatan Baolan. Sedangkan untuk wilayah kecamatan lainnya kasusnya tidak signifikan.
Adapun antisipasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan sejauh ini yakni memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan selalu mengimbau kepada masyarakat agar hidup sehat dan bersih.
“Terindikasi munculnya wabah diare disebabkan faktor lingkungan,” tambahnya.
Mattalatta mengatakan sejauh ini kasus diare yang terjadi di Kabupaten Tolitoli belum bisa dikategorikan kejadian luar biasa karena ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
“Dimana kita harus melihat latar belakang endemis dengan tidaknya kasus diare yang terjadi pada saat ini,” kata Mattalatta.
Dia mengimbau kepada masyarakat jika anak kita sudah terserang diare jangan menunda-nunda labgsung berobat ke rumah sakit.
“Perlu diketahui bahwa balita sangat rentan terkena dampak diare karena daya tahan tubuh balita berbeda dengan daya tahan tubuh orang dewasa tegas,” Mattalatta.(andis)