NEWSNESIA.ID – Polemik kehadiran salah satu perusahaan minimarket terbesar di Indonesia, Alfamart di Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar kian alot.
Kalangan pedagang kecil merasa, kini nasib mereka tak lagi mendapat perhatian. Pasalnya mereka menilai kehadiran minimarket dengan modal besar akan lebih menarik bagi warga.
“Sehingga kami ini pedagang kecil yang sebelumnya direlokasi di pinggir jembatan Puppole akan makin sulit, seharusnya kami diperhatikan pak,” tutur salah satu pedagang kelontong di Campalagian.
Sementara salah satu aktivis pemuda, Aco Aswad juga menegaskan jika kehadiran minimarket akan sangat merugikan dan membuat menderita pedagang kecil.
“Ini bukan semata soal rejeki sudah ada yang atur, saya selalu yakin akan hal itu, hanya saja kalau memang ada ketidakadilan kita tidak boleh bungkam, mereka punya modal besar itu buat mereka seksi dimata pemda dan warga,” tegasnya.
Menurut Aswad, alasan Pemda Polman yang menyebut kehadiran minimarket modern itu menambah penghasilan daerah. Saya kira itu juga jika pasar-pasar tradisional dibenahi.
“Dibuat lebih nyaman, pedagang diberdayakan, disediakan fasilitas memadai, saya kira kalau hal itu dilakukan Pemda hasilnya kan bisa dinikmati bersama tanpa melukai perasaan pedagang kecil,” jelasnya.
Terakhir, pemuda yang aktif bersuara mengkritisi kebijakan tidak pro rakyat itu memaparkan jika dari data BPS Polman, ada 939 pedangang kecil atau warung kelontong.
“Masa ini yang 939 ini kita korbankan hanya untuk 1 Alfamart, saya tegas menolak kehadiran alfamart di Campalagian dan mengajak seluruh masyarakat untuk berjuang bersama,” pungkasnya.