
NEWSNESIA.ID, GORONTALO – Potensi sektor perikanan di Provinsi Gorontalo sangat besar namun belum digarap dengan maksimal. Pun Bank Indonesia kembali mengakomodasi pemangku kebijakan di Gorontalo agar meningkatkan sektor ini menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Hal itu salah satunya ditandai melalui kegiatan Workshop “Menelisik Potensi Sektor Perikanan sebagai Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru” yang digelar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Selasa (14/12/2021).
Terungkap bahwa sektor pertanian, di mana sektor perikanan sebagai salah satu subsektor di dalamnya, memiliki kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDRB) di Provinsi Gorontalo mencapai antara 36-37%. Dari kontribusi PDRB sebesar itu, sumbangan sektor perikanan mencapai 22%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo Budi Widihartanto menyebut, komoditas perikanan khususnya tuna merupakan salah satu komoditas ekspor Gorontalo dengan negara tujuan seperti Singapura, Malaysia hingga Jepang.
“Sepanjang tahun 2021 ini, nilai ekspor tuna Gorontalo sudah mencapai US$ 119.000,” kata Budi.
Selain tuna, udang vaname juga merupakan salah satu komoditas ekspor domestik unggulan di tengah-tengah masih rendahnya pemanfaatan potensi lahan budi daya perikanan di Gorontalo.
Dari catatan yang diperolehnya, Budi menyebut bahwa pemanfaatan lahan budidaya perikanan laut masih 3,73% dari luas potensi lahan. Kemudian perikanan tawar masih 4,85% dan perikanan payau masih 47,65% dari luas potensi lahan.
Lain daripada itu, kata Budi, sektor perikanan juga berperan penting dalam menentukan besaran inflasi/deflasi di Gorontalo. Tentu ketersediaan dan produktivitas beberapa ikan seperti ikan tuna, ikan layang, ikan nike, ikan malalugis/sorihi, ikan cakalang, ikan selar, dan ikan ekor kuning, menjadi isu penting pada sektor perikanan.
“Mengingat pentingnya subsektor perikanan, workshop ini kami harapkan dapat menjadi wadah bagi kita semua untuk mengulik sektor pertanian dari berbagai dimensi mulai dari tantangan dan potensi perikanan, perkembangan kebijakan, arah sektor pertanian ke depan dan tentu saja salah satu aspek penting dalam perkembangan sektor pertanian yaitu pembiayaan perikanan,” kata dia.
Sebelumnya bicara soal pembiayaan perikanan, sesuai data BI bahwa penyaluran kredit perbankan di Gorontalo sampai bulan November 2021 tercatat tumbuh 10,03% (year on year/yoy) yang didorong membaiknya kredit konsumsi dan kredit modal kerja.
Sementara penyaluran kredit perikanan pada November 2021 mencapai Rp 122,62 Miliar atau tumbuh tumbuh 26,83% (yoy) dan mencapai 25,76% (year to date/ytd).
Kredit perikanan terbesar tersalurkan ke budidaya penangkapan ikan lainnya yang mencapai 33,9%. Sementara kredit untuk penangkapan tuna baru mencapai 6%.(lexz)