NEWSNESIA.ID, GORUT – Tidak ingin kondisi Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) yang saat ini terjadi lagi di tahun 2024 mendatang, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorut,
Deasy Sandra Maryana Datau mengingatkan agar perencanaan untuk tahun 2024 mendatang, harus realistis.
Hal tersebut disampaikan oleh Deasy dalam rapat lanjutan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS),
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Gorut tahun 2024 antara Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Senin (7/8/2023).
“Agar kondisi yang terjadi saat iki tidak terulang lagi pada tahun 2024 mendatang, maka dalam penyusunan KUA-PPAS untuk tahun anggaran 2024, harus memperhitungkan kondisi di 2023 saat ini,” ungkapnya.
Sehingga, kata Deasy, apa yang menjadi pemikiran pihak eksekutif dilakukan penyesuaian untuk PMK 212, perlu pula dilihat berdasarkan kondisi di 2023.
“Artinya, ini lebih realistis. Apalagi saat ini sudah masuk draft KUA-PPAS perubahan 2023. Nah, mungkin juga di sini, bisa kita sampaikan anggarannya, realistisnya berapa posisi kita,” ujarnya.
Deasy menegaskan bahwa pihaknya setuju terhadap upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang menjadi perencanaan di 2024.
“Saya setuju bahwa ada peningkatan PAD, tapi juga kalau saya baca prognosis 2023 semester 1, itu memang kalau seperti yang diharapkan teman-teman itu berdasarkan PAD, itu masih jauh ya. Ini harus realistis,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan Deasy, hal ini perlu diingatkan, agar kondisi yang terjadi di 2023 tidak terulang kembali di 2024.
“Sehingga harus wanti-wanti, kita harus belajar dari pengalaman. Apa yang terjadi tahun ini, harus diperbaiki di 2024, dengan kenyataan yang ada, dengan perubahan yang mungkin kita bahas nanti,” tandasnya. (Rol)