NEWSNESIA.ID, SULBAR – Trauma yang amat mendalam masih dirasakan sebagian besar warga Mamuju dan Majene atas bencana Gempa yang memporak-porandakan rumah mereka.
Sudah ribuan warga baik dari Majene maupun Mamuju memilih mengungsi keluar daerah. Kabupaten Polewali Mandar menjadi salah wilayah yang paling banyak dituju.
Merespon hal itu, Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar sedianya telah menyiapkan lokasi bagi para pengungsi yang berdatangan di Stadion S. Mengga, Kota Polewali.
Namun alih-alih menempati lokasi tersebut, pengungsi malah tersebar masuk desa-desa di 16 Kecamatan, Kabupaten Polman.
“Bagi yang mau mengungsi silahkan ke Lokasi yang telah disediakan,” kata Bupati beberapa waktu saat mendapat informasi mulai membludaknya pengungsi.
Namun seruan Bupati Polman itu enggan dituruti oleh para pengungsi karena beberapa alasan mulai dari ingin lebih dekat dengan sanak keluarga hingga lebih merasa nyaman tinggal di desa.
Kendati menolak menempati lokasi yang disediakan Pemkab Polman, para pengungsi berharap segala jenis bantuan yang di pusatkan sebelumnya di Stadion S. Mengga sebaiknya disalurkan ke desa-desa.
“Iye salurkan kesini ke desa banyak kodong pengungsi disini,” ujar salah satu pengungsi dari Malunda yang saat ini mengungsi di Desa Parappe, Kecamatan Campalagian, Rabu (20/1/2021).
Tercatat hingga saat ini sudah 998 pengungsi yang tersebar di kecamatan Campalagian dan masih butuh perhatian penuh dari Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar.
Kini harapan dari para pengungsi agar kiranya Bupati AIM bisa menyediakan dapur umum di masing-masing Kecamatan mengingat meningkat drastisnya jumlah pengungsi.
“Kami mohon supaya ada dapur umum di masing-masing kecamatan, itu akan sangat membantu,” imbuh Relawan dari Aliansi Pemuda Campalagian, Aco Aswad. (AnQ-NN)