NewsNesia.id – Para calon jagoan Partai Golkar Gorontalo untuk menghadapi Pilgub 2024 berkumpul di Kediaman Ketua DPD I Golkar, Rusli Habibie di Kelurahan Moodu, Kota Gorontalo, Selasa (9/4/2024) malam.
Nampak hadir dalam pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut para calon Gubernur yang bakal digadang diusung oleh Partai Golkar seperti Tonny Uloli, Syarif Mbuinga, Marten Taha, Idah Syahidah, mines Roem Kono.
Usai pertemuan, Wakil Ketua DPD Partai Golkar, Ghalieb Lahidjun menggelar konferensi pers terkait sejumlah pembahasan saat pertemuan berlangsung.
“Jadi Ketua DPD I, pak RH mengumpulkan para kandidat Gubernur malam ini untuk menyampaikan sejumlah arahan dari DPP Partai Golkar,” ungkap Ghalieb.
Ghalieb menjelaskan Para kandidat diminta nantinya untuk melakukan survey masing-masing dan nantinya akan dipaparkan.
“Dan lembaga surveynya itu sudah ditentukan langsung oleh DPP, jadi benar-benar ini bersifat independen sehingga hasilnya nanti benar-benar bakal objektif,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, sosok yang juga merupakan Ketua KNPI Provinsi Gorontalo tersebut meluruskan beberapa opini yang menyebut kurang romantisnya kader muda partai berlambang beringin itu ke salah satu kandidat yang diusung Golkar yakni Tonny Uloli.
“Jadi saya mau luruskan hal itu, pertama kurang harmonisnya kader muda Golkar ke pak Tonny Uloli sebagai salah satu kandidat Gubernur yang bakal diusung partai itu sama sekali tidak benar,” tuturnya.
Ia melanjutkan kalaupun ada sedikit riak, menurut Ghalieb hal ini lantaran pengusungan Tonny Uloli tidak melalui tahapan seperti para kandidat lain yang merupakan hasil rekomendasi dari DPD.
“Namun, DPP tentunya memiliki hak setelah melalui berbagai pertimbangan untuk juga ikut memberikan rekomendasi nama, nah nama pak Tonny itu nanti belakangan setelah ada rekomendasi dari DPP,” jelasnya.
Namun sekali lagi Ghalieb menegaskan bahwa seluruh kandidat Gubernur yang bakal diusung oleh Partai Golkar memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan kerja-kerja sesuai yang telah diamanahkan partai.
“Sehingga kalaupun Golkar kerap diisukan retak, atau gejolaklah saya rasa itu hal yang biasa, karena Golkar sebagai partai politik yang matang tidak bisa lepas dari topik masyarakat,” tandasnya.