
NEWSNESIA.ID – Polresta Gorontalo Kota menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembacokan ke salah satu anggotanya yang berujung pada meninggalnya pelaku MH, Selasa (12/9/2023).
Olah TKP dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polresta Gorontalo Kota, Kompol Leonardo Widharta didampingi Tim Identifikasi serta dikawal oleh Propam Polda.
Kompol Leonardo mengatakan hari ini dilakukan olah TKP penganiayaan/pembacokan terhadap anggota polri yang sedang bertugas. Total ada 18 adegan.
“Jadi TKP pertama penganiayaan terhadap anggota ada 9 adegan sementara untuk penembakan terhadap MH juga ada 9 adegan, Ujar Kompol Leonardo
Saksi AFU (31) yang turut dihadirkan saat olah TKP dijelaskan oleh Kompol Leonardo bahwa dirinya mendengar personil Polresta memberikan peringatan suara, setelah ia juga mendengar ada 4 tambakan peringatan serta melihat MH mengejar anggota polri dengan menggunakan senjata tajam.
Senada dengan AFU, saksi IU (32), MFSH (19) dan RM (56) Juga mendengar adanya peringatan suara dari personil Polresta Gorontalo Kota.
Dari reka adegan, anggota yang tengah bertugas saat memberikan peringatan suara dengan meminta pelaku agar mundur disertai tembakan peringatan sebanyak 4 kali agar pelaku tak melakukan penyerangan.
“Namun MH tetap maju menuju personil hingga personil polri tersudut di tiang listrik yang ada di ujung lorong dimana jarak antara MH dan personil polri kurang lebih 2 Meter, sehingga untuk membela diri personil polres kembali mengeluarkan tembakan dan mengenai bagian dada pelaku,” terang Leonardo.
“Keempat Saksi yang sudah di periksa melihat jelas karena pencahayaan cukup serta mendengar langsung dimana mereka berempat bersama sama dengan personil Polresta Gorontalo Kota,” sambungnya.
Terakhir, Kompol Leonardo jelaskan saat di TKP team identifikasi juga menemukan 5 selongsong peluru.
“Sementara untuk personil Polresta Gorontalo Kota yang melakukan penembakan sudah dilakukan pemeriksaaan oleh Propam Polda Gorontalo,” tutupnya.