Oleh: Fatrah Dwik Cantika/ Aktivis Muslimah
Konflik yang terjadi di Palestina saat ini kembali menjadi perhatian besar di seluruh penjuru dunia. Meskipun penyerangan zionis Yahudi Israel terhadap Palestina telah berlangsung lama sejak berakhirnya perang dunia I. Saat ini Zionis kembali menyerang Palestina secara bertubi-tubi setelah Hamas sebuah organisasi kecil dari Palestina yang berhasil melakukan perlawanan pada 7 Oktober 2023. Penyerangan Yahudi semakin membabi buta bahkan tidak hanya kepada pejuang Palestina, tetapi juga kepada warga sipil, tenaga medis, anak-anak, dan perempuan. Dilansir oleh CNBC Indonesia pada 25 Oktober 2023, bahwa Kementrian Kesehatan Palestina melaporkan sebanyak 6.546, termasuk 2.704 anak-anak syahid di Gaza. Sementara di wilayah Tepi Barat sedikitnya 103 yang syahid. 103 diantaranya anak-anak dan 1 perempuan. 16.297 lainnya mengalami luka-luka (termasuk 2000 anak-anak dan 1.400 perempuan) dan 1.828 orang di Tepi Barat. Abdillah Onim seorang penggiat kemanusiaan asal Indonesia, mengabarkan bahwa ada 10 warga Indonesia di Gaza, mereka dalam keadaan sehat, namun proses evakuasi terhadap mereka cukup sulit.
Zionis Israel semakin menyiksa dan membabat habis warga Palestina hingga melanggar hukum internasional yang telah disepakati, mereka melancarkan rudal di beberapa rumah sakit di Gaza yang mengakibatkan listrik rumah sakit terputus, sehingga ribuan pasien mengalami kegelapan dirumah sakit, disamping itu banyak bayi yang berada di incubator. Mereka juga meledakkan rudal di area pengungsian yang ditempati oleh anak-anak. Tak sampai disitu, kini strategi Israel menyerang para jurnalis Palestina agar kabar apapun tidak lagi beredar dari dalam Gaza keluar negeri.
Disisi lain, walaupun sudah lebih dari 30 resolusi PBB terkait konflik ini, tidak membuat zionis Israel berhenti menyerang Palestina. Adapun solusi two state yang di gadang-gadang menjadi solusi, nyatanya solusi ini malah menerima keberadaan zionis Yahudi Israel atas tanah Palestina. Terlebih lagi, sangat terlihat jelas keberpihakan AS, Inggris, dan Jerman kepada Israel. Di lansir oleh CNBC Indonesia, AS mengirimkan kapal pesawat militer. Bahkan Presiden AS Joe Bidden mengakui dirinya sebagai zionis yang menghendaki Negara Israel di tanah Palestina. Begitupun Inggris, mereka mengerahkan dua kapal Angkata Laut Kerajaan inggris dan pesawat pengintai ke Mditerania Timur. Jerman juga telah memberi izin kepada Israel untuk menggunakan dua drone tempur Heron TP untuk menyerang Hamas. Jika difikir secara logika, kekuatan Israel semakin kuat setelah menerima dukungan dari Negara-negara besar. Namun, bagaimana dengan Palestina? Dimanakah keadilan dari PBB? Bukankah hal ini telah melanggar hukum dalam bernegara?
Walaupun demikian, tentara Palestina tetap melakukan perlawanan terhadap zionis Israel agar mendapatkan kemerdekaan. Melawan dengan segenap kekuatan walaupun resiko yang mereka terima sangat besar. Mirisnya, pemimpin negeri-negeri muslim seperti Arab, Mesir, Turki, bahkan Indonesia nyatanya hanya cukup mengecam perbuatan Israel dan mengirimkan bantuan logistik. Apakah hal itu dapat menyelesaikan masalah? Tidak. Untuk sekedar makan, mengganti pakaian saja warga Gaza kesulitan. Karena rudal Israel yang tak henti-hentinya menyerang mereka di berbagai titik. Negeri-Negeri muslim tak berani untuk mengirimkan pasukannya. Pasalnya mereka terbatasi oleh nation state. Pun rupanya negara-negara muslim tersebut telah terikat perjanjian dan kerjasama dengan Amerika yang kini menjadi pendukung Israel.
Amerika dan Arab memiliki hubungan erat. Faktanya Amerika adalah pemasok perahanan utama bagi Arab Saudi, dan perusahaan pertahanan Saudi adalah pelangggan penjualan Militer Luar Negeri terbesar AS, sebesar 140 US dollar. Amerika juga berkomitmen memajukan kemitraan keamanan, dan juga bekerja sama untuk menyelesaikan konflik regional dan menghadapi tantangan global. (CNBC Indonesia, 06 Juni 2023)
Dikutip dari Antaranews.com, Turki melanjutkan kerja sama dengan Amerika Serikat tentang bilateral positif, pun dengan Indonesia juga memiliki kerja sama dengan Amerika Serikat diantaranya perjanjian bilateral dalam mewujudkan Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030. Dan berbagai perjanjian lainnya. Oleh karena itu, kecil kemungkinan bagi mereka negeri-negeri muslim untuk mengirimkan tentara-tentara mereka ke Palestina jika mereka masih berhubungan erat dengan Amerika Serikat.
Ditambah lagi, Umat muslim hari tidak memahami akar persoalan dari konflik yang terjadi di Palestina. Ini bukan hanya persoalan kemanusiaan, tetapi juga persoalan agama. Tanah Palestina juga tanah milik kaum muslim yang harus dilindungi. Sayangnya, masih ada juga kaum muslim yang mendukung Israel karena tidak mengetahui akar permasalahan yang benar. Disisi lain, Israel dan Amerika turut melayangkan isu negative bahwa Israel juga penduduk asli tanah Palestina. Nyatanya, zionis Israel Yahudi mendapatkan tanah Palestina melalui bantuan Inggris dan Prancis dalam perjanjian Sykes-Picot. Kedua negara tersebut mendukung Zionis Yahudi membangun negara di tanah Palestina yang sebelumnya merupakan wilayah Khilafah Utsmaniyah.
Oleh karena itu, kita butuh penyelesaian yang tuntas untuk memecahkan konflik di Palestina. Karena pada dasarnya tanah Palestina adalah milik semua kaum muslim. Maka harus kita perjuangkan bersama. Untuk itu, kita perlu melakukan jihad. Mengapa? Karena jika hanya melalui jalur politik, maka tidak akan pernah selesai, sebab politik hari ini dikuasai negeri barat yang mendukung Israel. Disisi lain, Islam mengharamkan berdamai dengan entitas yang memusuhi kaum muslim, terlebih seperti solusi dua negara yang di solusikan.
إِنَّمَا يَنْهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ قَٰتَلُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ وَأَخْرَجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمْ وَظَٰهَرُوا۟ عَلَىٰٓ إِخْرَاجِكُمْ أَن تَوَلَّوْهُمْ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُمْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS. Mumtahanah60 Referensi: https://tafsirweb.com/10855-surat-al-mumtahanah-ayat-9.html
Allah juga telah mewajibkan jihad fi sabilillah atas kaum muslim ketika mereka diperangi oleh kaum muslim. Dan Allah pun memerintahkan kita untuk mengusir siapapun yang telah mengusir kaum muslim. (Dalam QS. Al- Baqarah ayat 191 dan 194)
Maka, seluruh umat muslim dipenjuru dunia harus bersatu melawan entitas yahudi. Tetapi, kita tidak dapat bersatu kecuali ada yang mempersatukan kita. Yaitu Khilafah Islamiyah (Negara Islam). Karena jika kita berharap pada pemimpin-pemimpin barat untuk menyelamatkan Palestina nyatanya itu hal yang tidak mungkin. Karena merekalah sebenarnya musuh kaum muslim. Yang berusaha menjerat pemimpin-pemimpin muslim dengan kekuasaan mereka. Untuk itu, dengan jihad dan khilafah kita akan mendapatkan kemenangan yang hakiki seperti yang diperjuangkan oleh Umar bin Khattab dalam melindungi Palestina.(*)