
Adalah Abdul Rajak Babuntai, anak yang lahir dari pelosok Gorontalo, tepatnya di Desa Bubaa, Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Anak petani yang kini tengah mengejar mimpinya, membanggakan keluarga dan tentu ingin mengabdikan dirinya untuk membangun daerah tercinta.
Desa Bubaa adalah salah satu desa yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Butuh kurang lebih 2 jam setengah untuk menempuh perjalanan 80 km dari Kota Gorontantalo. Tentu, dengan tantangan akses jalan yang belum representatif.
Meski berada di pelosok desa yang jauh dari dinamika perkotaan, ARB sapaan akrab pemilik kelahiran 26 Maret 1995 ini punya tekad yang besar, ingin membangun tanah kelahirannya. Tekad itu bukan dari segi financial yang dia investasikan, tapi tekadnya diejawantahkan dengan investasi pendidikan. Dia belajar, menambah ilmunya, menambah pengalaman meski dengan keterbatasan ekonomi, untuk kemudian diaplikasikan kelak di tanah leluhurnya.
ARB ingin kembali ke kampung dengan membawa ide, gagasan dan konsep untuk kemajuan daerah disegala sektor. Makanya, setelah tamat Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 di Paguyaman Pantai, dia melanjutkan studinya ke SMP 1 Paguyaman Pantai, kemudian lulus SMKN Paguyaman Pantai dan bertekad melanjutnya studinya ke universitas. Pendidikan Matematika Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menjadi pilihannya dengan gelar S.Pd.
Tak berpuas diri menuntut ilmu, segala upaya dan kemampuan digerakan utamanya doa dari ayah dan ibunya, ARB ingin membuka ruang fikir lebih luas. Memilih ingin terus menuntut ilmu ke jenjang pendidikan lebih tinggi, terwujud pula. Sebentar lagi ARB akan menjadi alumni program pasca sarjana Universitas Jayabaya Jakarta, dengan konsentrasi Ilmu Komunikasi dengan gelar M.Ikom. Tepatnya, Kamis, 31 Agustus 2023 ARB ujian tutup tesis, dan dia berhasil mempertahankan tesisnya dengan judul Pengaruh Iklan Politik Partai dan Citra Kandidat Terhadap Sikap Memilih dihadapan para professor di kampus terkemuka di Ibu Kota Negara itu, hebat!!!…
Bagi ARB, untuk menyiapkan diri sebagai generasi penerus estafet pembangunan di daerah, pendidikan formal tidak cukup untuk menambah wawasan dan pengalaman. Diapun aktif diberbagai organisas saat kuliah di UNG. Jenjang karir diorganisasipun termasuk sukses. Betapa tidak, di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dia bukan saja sebagai pengurus ditingkat komisariat saat kuliah di UNG, tapi dia dengan kompetensinya berhasil masuk ke dalam jajaran Pengurus Besar (PB) HMI yang bermarkas di Jakarta. ARB dipercayakan sebagai Wasekjen Bidang Informasi dan Komunikasi PB HMI periode 2021-2023. Luar biasa.
Sejalan dengan aktifitasnya sebagai mahasiswa pasca sarjana Universitas Jaya Baya, juga PB HMI, Razak membangun jejaringnya, bukan saja level lokal tapi level nasional. Tak heran, tokoh pemuda Gorontalo yang satu ini, punya jejaring yang luas dikancah nasional. Tentu ini menjadi hal penting dalam pembangunan daerah, sejalan dengan mimpinya mengabdikan diri di tanah kelahirannya, khususnya Boalemo.
ARB adalah pelita. Pelita dari Paguyaman Pantai yang kelak akan memancarkan cahanya untuk menerangi seantero bumi Gorontalo. Figur muda, idealis, cerdas, religius, punya jejaring yang kuat dan luas seperti ARB, yang seharusnya didorong, diberikan ruang pengabdian seluas-luasnya untuk daerah.
ARB telah memenuhi janji leluhurnya. Dia telah memantaskan dirinya sebagai figur yang memenuhi syarat untuk diamanahkan, seperti adat Gorontalo dalam memilih pemimpin, yakni modunga boli opaduma (Punya pendidikan dan pendirian teguh), o’agama au o’ahlak molanggato (Beragama dan berakhlak mulia), totolohu au hulalo (Menguasai hukum), iponu mao ulalo (Penuh kasih sayang kepada rakyat), toango au hulato (Tegas kepada rakyat) dan paling terdepan saat rakyatnya meminta pertolongan.(*)