
POHUWATO-NN– Keberadaan pertambangan rakyat sering kali dikaitkan dengan berbagai persoalan, seperti banjir. Namun demikian, tidak serta merta menutup mata untuk melihat dampak positifnya. Tidak sedikit masyarakat yang terbantu perekonomiannya dengan adanya pertambangan rakyat.
Sama halnya juga tambang di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Tambang yang sudah bertahun-tahun dikelola oleh masyarakat itu, ternyata mampu memberikan kesejahteraan ekonomi untuk mewujudkan taraf hidup yang lebih baik.
Hal tersebut terlihat dengan adanya perubahan status dari masyarakat miskin berubah status masyarakat mampu. Terbukti, dari banyaknya masyarakat yang masuk dalam data DTKS, beberapa diantaranya telah dikeluarkan.
Hal ini menandakan bahwa, adanya pertambangan rakyat, masyarakat penerima bantuan sosial dinilai telah mampu tanpa mengharapkan bantuan dari pemerintah.
Sepasang suami istri Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio contohnya. Mereka memulainya dari buru tambang sebagai “kabilasa” dan tukang masak bagi para pekerja tambang sejak 10 tahun silam.
Dengan bermodalkan keberanian, di tahun 2022, pasutri ini mulai melakukan aktivitas sebagai penambang rakyat, hingga akhirnya di akhir tahun 2024, keduanya teridentifikasi sudah masuk dalam golongan masyarakat mampu.
Kemudian di tahun 2025, tepatnya bulan Februari, mereka dikeluarkan dalam daftar penerima bantuan PKH oleh pemerintah daerah melalui Dinas Sosial Kabupaten Pohuwato.
“Semua dari hasil tambang, karena sebelumnya suami saya cuma petani,” kata sang istri, Jumat (18/04/2025).
Luar biasanya lagi, kesuksesan yang mereka peroleh, tidak hanya dinikmati sendiri, melainkan turut dirasakan oleh masyarakat Desa Balayo dengan mempekerjakan beberapa masyarakat lainnya.
“Jadi saya punya kurang lebih ada 25 pekerja saat ini. Dari hasil yang didapatkan ini, alhamdulillah sudah mampu merubah nasib mereka juga. Kemarin juga saya dihubungi oleh petugas pendamping, agar kemudian mengalihkan bantuan yang kami dapat kepada orang, jadi saya pun mengiyakan itu karena, alhamdulillah dari sisi ekonomi, saya sudah bisa hidup tanpa bergantung pada bantuan,” lanjutnya
Ia juga mengungkapkan bahwa, hal tersebut bukan saja dialami oleh dirinya melainkan ada beberapa penambang rakyat di Desa Balayo yang peningkatan ekonomi dapat dilihat secara kasat mata.
“Ada juga mereka yang penambang sudah sukses, rumahnya yang awalnya terbuat dari papa, sekarang sudah beton, rata-rata semua dari hasil pertambangan di Balayo,” ungkapnya.
Sementara itu di konfirmasi, TKSK Patilanggio, Moh Efendi membenarkan hal tersebut. Selain itu kata Efendi, ada banyak masyarakat yang kini mulai berubah secara ekonomi dan sementara dilakukan pendataan.
“Saya sudah banyak menerima informasi dari warga sekitar bahwa, ada yang sudah bisa dikatakan mampu dan tidak layak lagi untuk mendapat bantuan. Ini yang sementara saya selidiki dan beberapa dari mereka ternyata memang sudah dapat di kategorikan mampu. Olehnya, kalau sudah rampung data ini, akan saya sodorkan ke dinas terkait dan desa untuk dilakukan pergantian,” tukasnya.(Mus)