NEWSNESIA.ID, GORUT – Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) kini terfokus pada penanganan banjir yang menerjang sejumlah desa. Konsep hulu hilir, terus dimatangkan untuk menuntaskan masalah banjir.
Wakil Bupati Gorut Thariq Modanggu, menjelaskan, konsep hulu hilir dalam penanganan banjir masih dimatangkan dengan kajian data dan lapangan untuk selanjutnya menjadi road map penangana banjir Gorut dan diajukan agar mendapat dukungan anggaran dari pemerintah provinsi maupun Balai Sungai.
Thariq Modanggu menjelaskan, untuk tindakan pasca banjir Pemda membangun dapur umum dan menyuplai tanki air untuk pembersihan sedimen rumah warga serta penyaluran bantuan. Disamping itu, dilakukan identifikasi kerusakan rumah penduduk maupun tanaman dan fasilitas irigasi atau saluran air.
Bukan itu saja kata Thariq Modanggu, dengan konsep hulu-hilir, pihaknya juga telah melakukan kajian penelusuran sumber arah.
“Hasil identifikasi sementara paling parah di Desa Tudi dan Pilohulata. Hasil kajiannya, ternyata ada sungai yang diatasnya adalah muara 7 anak sungai, sehingga airnya sangat deras. Maka upaya yang dilakukan adalah melakukan normalsiasi sungai, membersihkan sedimen yang ada di sungai untuk memperlancar arus sungai mengalir ke laut,” papar Thariq Modanggu.
Lebih lanjut Thariq menjelaskan, sesuai hasil kajian yang dilakukan bersama instens teknis terkait, teridentifikasi salah satu penyebab naiknya debet air yang menyebabkan air sungai meluap dan menyebabkan banjir, karena pemanfaatan lahan diatas kemiringan 15 derajat dibagian hulu untuk tanaman jagung.
Begitu pula sungai yang ada di Desa Mokonou dan Monano. Akan jadi fokus pemerintah daerah untuk melakukan pengerukan segera agar aliran sungai mengalir baik.
“Kami masih lakukan kajian lapangan, memetakan semua penyebab banjir untuk ditangani secara komprehensif,” pungkas Thariq Modanggu.(im-NN)