NEWSNESIA.ID, GORONTALO – Walikota Gorontalo, Marthen Taha menerima penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKDD) tahun 2021 tingkat Provinsi Gorontalo bertempat di Hotel Ballroom Damhil, Kamis (03/12/2020).
Penyerahan DIPA dan TKDD ini sebagai langkah konkret pemerintah dalam merealisasikan program di awal tahun 2021 dengan mengambil tema Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi.
Adapun dokumen DIPA tersebut diserahkan langsung Plt Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Provinsi Gorontalo, Muhdi, S.E,S.Ip,MIS,Ph.D. kepada Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim bersama bupati dan walikota se Gorontalo.
Plt Kepala Kanwil DJPB Provinsi Gorontalo, Muhdi semula menyampaikan laporan prioritas belanja tahun 2021. Diantaranya menyangkut program bidang kesehatan, pendidikan, sosial, penguatan reformasi, pemulihan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.
“Dana Transfer tahun 2021 untuk Provinsi Gorontalo sebesar Rp 10.66 T. Sedangkan untuk Kementerian Lembaga Rp 4,17 T dan Rp 6,49 T Dana Transfer,” jelas Muhdi.
Sementara itu, untuk Kota Gorontalo sendiri menerima alokasi sebesar Rp 702,7 M yang mencakup didalamnya dana transfer ke daerah. Yakni berupa Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik maupun non fisik dan dana insentif daerah.
Walikota Gorontalo, Marthen Taha mengaku, secara umum DAU Kota Gorontalo tahun 2021 mengalami penurunan kalau dibanding tahun 2020. Itu lantaran dipengaruhi pandemi Covid-19.
Namun begitu, APBD Kota Gorontalo sejauh ini mencapai Rp 1.1 triliun, karena ditopang pendapatan asli daerah kurang lebih Rp 260 miliar ditambah bagi hasil pajak kenderaan dari provinsi.
Karena itu, pihaknya segera mungkin melakukan tender pra DIPA pada bulan Desember ini atau paling lambat awal Januari 2021 mendatang. Sehingga pekerjaan yang harus ditender sudah bisa diselesaikan sesuai amanat Presiden RI.
“Ya, semua pekerjaan harus diselesaikan tepat waktu dan akan dilakukan tender sesuai amanat Presiden melalui Gubernur Gorontalo,” tegasnya.
Walikota 2 Periode ini lantas mengatakan, selain DIPA 2021 dari pusat, juga nantinya ditopang sumber pendapatan daerah. Yakni sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana bagi hasil pajak kenderaan bermotor dari provinsi dan sumber-sumber pendapatan lainnya.
“Meski DIPA Kota Gorontalo mengalami penurunan, namun kami tetap optimis merealisasikan program prioritas dengan bantuan pembiayaan difasilitasi oleh pemerintah pusat berupa pinjaman daerah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional dari Kementerian Keuangan,” ucapnya.
Ia pun mengaku tahun 2021 terdapat program prioritas yang fokus pada pemulihan ekonomi, pembangunan infrastruktur daerah, pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Upaya pemulihan ekonomi juga salah satunya menyangkut kesehatan, intensif untuk tenaga medis baik rumah sakit dan puskesmas serta alokasi untuk pengadaan vaksin,” tandas Marthen Taha.(MG-01/JIAN)