
Kliksulteng.id- 59 Tahun Tolitoli Magau (bekerja), tidak sekedar tema yang dipilih dalam peringatan HUT Daerah Tolitoli tahun ini. Bupati Tolitoli Hi. Moh. Saleh Bantilan meminta, itu menjadi motivasi membangun dengan tetap mempertahankan nilai dan norma religius.
Rabu (11/12/2019), bersama tamu undangan, Bupati menggunakan pakaian kebesaran adat Tolitoli, hadir dalam upacara memperingati HUT Daerah ke 59 Tolitoli di Taman Kota Gaukan Muhammad Bantilan Tolitoli.
Upacara yang dipimpin Bupati ini, ditandai dengan penghormatan terhadap lambang daerah Tolitoli. Penghormatan dipimpin Kabag Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Tolitoli, Hasdono HD, yang diikuti peserta upacara, unsur TNI dan Polri, ASN, mahasiswa dan pelajar.
Ketua Dewan Adat Tolitoli, Hi. Ibrahim Saudah juga membacakan sejarah singkat terbentuknya Tolitoli. Ibrahim menjelaskan, penetapan tanggal 11 Desember sebagai ulang tahun Tolitoli, disamakan dengan waktu pelantikan Bupati Tolitoli pertama, Hi. Mohammad Ma’ruf Bantilan.
“Perhitungan tahun, diambil dari tahun pelantikan Kepala Daerah Tingkat II Buol Tolitoli yang pertama, Radjawali Mohammad Pusadan, pada tahun 1960,” kata Ibrahim.
Penetapan ini untuk memadukan antara penghargaan yang tinggi terhadap fakta historis, dan jasa-jasa perintis, serta pendukung terbentuknya Kabupaten Daerah Tingkat II Buol Tolitoli yang diperjuangkan para sesepuh daerah.
Sementara itu, Bupati dalam amanatnya menyampaikan bahwa, peringatan HUT Daerah merupakan energi positif yang mampu mendorong performa, dan kinerja terbaik dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik atau good governance di daerah ini.
Tema peringatan tahun ini kata Bupati, “59 Tahun Tolitoli Magau”. Magau berarti bekerja, yang juga merupakan singkatan dari Maju, Agamais dan Unggul. Tema tersebut kata Bupati, harus dijadikan motivasi dalam melakukan berbagai lompatan kemajuan.
“Dengan tetap mempertahankan nilai dan norma religiusitas untuk mencapai keunggulan di bawah ridha dan rahmat Allah SWT,” ungkap Bupati.
Tema ini, sangat relevan dengan permasalahan saat ini. Semua komponen di Tolitoli kata dia, perlu terus magau atau bekerja untuk melanjutkan program pembangunan yang telah berjalan dan menuntaskannya.
Tantangan ke depan dalam membangun Tolitoli tidaklah ringan. Bupati berharap, dukungan semua pihak agar, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
“Segala yang kita terima dari yang tua maupun muda, dari kota sampai ke pelosok desa, tiba di kepala kita junjung, tiba dibahu kita pikul, tiba di lutut kita jinjing,” ujar Bupati.
Hadir pada upacara itu, Wabup Tolitoli Hi. Abdul Rahman Hi. Budding, Bupati ke 7 Tolitoli Hi. Mohammad Maruf Bantilan bersama istri, Staf Ahli Gubernur Sulteng Moh Nizam, Ketua DPRD Buol Srikandi Batalipu, Anggota Forkopimda, Pimpinan dan Anggota DPRD Tolitoli, Sekda Tolitoli Hi. Mukaddis Syamsuddin, para pejabat dan undangan.
Momen HUT daerah itu juga, Bupati menerima penghargaan Manggala Karya Kencana yang diberikan Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng Irmawati. Penghargaan diberikanatas jasa Bupati dalam membangun Keluarga Sejahtera di Tolitoli.
Penanda tanganan Nota Kesepahaman antara Pemkab Tolitoli dengan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palu juga dilakukan, serta menerima sertifikat terhadap 7 persil tanah dari Kepala Badan Pertanahan Nasional Tolitoli. (Andis/Adv)