
newanesia.id, GORONTALO – Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) Jakarta 2025 kami datang. Rasa cemas akan absen setelah melalui perjalanan panjang persiapan tim sepakbola Gorontalo akhirnya sirna.
Tim sepak bola Gorontalo akhirnya bisa ambil bagian pada ajang bergengsi tingkat Nasional dengan cara yang penuh dramatis. Penampilan di Popnas tahun ini juga merupakan hasil dari kerja keras berbagai pihak, terutama para donatur yang telah memberikan bantuan materiil.
Dalam sambutannya Ketua PSSI Provinsi Gorontalo Lahmudin Hambali menyampaikan, POPNAS tahun ini merupakan tantangan berat bagi cabang Olahraga Sepak bola. Betapa tidak, tim sepak bola ini, nyaris gagal tampil di Event Olahraga tertinggi Pelajar tersebut, akibat terhambat dengan keterbatasan anggaran dari Pemerintah Daerah.
Alokasi anggaran dampak dari efisiensi yang diterapkan pemerintah pusat sama halnya dialami semua Provinsi. Dan di penghujung waktu inilah atlet dan pelatih diuji dengan keputusasaan, Isu sepak bola Gorontalo batal berangkat juga menjadi viral di media sosial bahkan hingga ke telinga Pengurus PSSI Pusat.
“Jadi pada saat heboh ini isu di media sosial bawah sepak bola kita, tidak bisa berangkat saya langsung telepon pak Wakil Ketua PSSI pak Prof. Zainudin Amali, pada saat saya sampaikan ternyata pak Prof sudah mengetahui informasi ini, beliau tanya, apa masalahnya, saya sampaikan cuma satu kendalanya yaitu Tiket tidak ada, pak Prof. memerintahkan saya untuk menghitung berapa yang di butuhkan, tidak butuh lama dana yang di butuhkan ini langsung di Transfer,” ungkap Lahmudin dihadapan atlet dan orang tua atlet pada pemberangkatan tim sepak bola di ball room Hotel Rachmat INN, Kamis malam (30/10/2025).
Lanjutnya, setelah adanya kepastian bantuan tiket tersebut, permasalahan yang dihadapi ini belum tuntas, yaitu terkait kebutuhan atlet. Berkat Do’a dari orang tua atlet, dan upaya dari pelatih serta pengurus Asprov PSSI Gorontalo, datang seorang donatur yang memberikan kontribusi berupa bantuan dana.
“Kami sangat bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh para donatur. Tanpa mereka, mungkin kesempatan ini tidak akan terwujud, sehingga saya mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada donatur pak Prof Zainudin Amali dan pak Yopri Adam atau Kaka bos, dan yang paling penting doa dari Orang tua atlet sehingga sepak bola Gorontalo bisa berangkat mengikuti POPNAS,” kata sosok yang juga wakil Bupati Boalemo itu sambil meneteskan air mata.
“Keikutsertaan tim sepak bola Gorontalo di POPNAS ini bukan hanya kebanggaan bagi kami, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Gorontalo. Kami berharap kepada seluruh pemain agar kondisi ini menjadi motivasi dan semangat baru untuk berjuang memberikan yang terbaik,” lanjutnya.
Sementara itu Ketua PSSI Kabupaten Gorontalo Fadli Luneto sosok yang termasuk memviralkan keberadaan tim sepakbola Gorontalo yang dipastikan bakal gagal ke POPNAS mengaku sangat bersyukur karena di Gorontalo ternyata masih banyak orang baik yang dengan ikhlas membantu mewujudkan impian anak-anak tim sepakbola Gorontalo menuju Popnas tahun ini.
“Niat saya hanya satu, yakni menyuarakan kegelisahan dan kekecewaan anak-anak yang setelah berjuang latihan selama ini harus terhenti karena impian bermain di Popnas harus kandas karena tidak adanya anggaran,” ujar Fadli.
“Alhamdulillah, Allah SWT tidak buta, dan tuli hingga akhirnya di injury time datang pertolongan yang tidak disangka-sangka,” lanjutnya.
Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) adalah ajang olahraga bergengsi yang diikuti oleh pelajar dari seluruh Indonesia.
Dan dengan semangat yang tinggi dan dukungan yang terus mengalir, mereka bertekad untuk memberikan performa terbaik dan meraih hasil gemilang. (Ns)





















