
NEWSNESIA.ID, GORUT – Sebanyak 220 guru atau tenaga pendidikan mengikuti Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS), yang terdiri dari TK 60 orang, SD 135 orang, SMP 40 orang, SKB 2 orang, dan promosi jabatan kepsek 7 orang.
Uji kompetensi ini berlangsung selama 2 hari, 9 dan 10 Oktober 2022, bertempat di Hotel Grand-Q Kota Gorontalo.
Peserta uji kompetensi kepala sekolah ini akan diuji oleh tim penilai dengan cara mempresentasikan program dan juga wawancara.
Dalam sambutannya, Bupati Gorontalo Utara (Gorut), Thariq Modanggu usai membuka secara resmi kegiatan tersebut, memberikan penguatan, arahan, dan juga pembinaan kepada peserta uji kompetensi.
Diharapkan juga kepada peserta uji kompetensi kepala sekolah, betul-betul memahami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sehubungan dengan implementasi kurikulum merdeka belajar (KMB)
Menurutnya, perubahan kurikulum merupakan perubahan mindset yang telah disampaikannya dibeberapa pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan masing-masing kepala sekolah.
“Jadi kegiatan uji kompetensi kepala sekolah yang dilakukan Dinas Pendidikan Gorut ini, guna mengupgrade pengetahuan dan juga mindset terhadap kebijakan dari pemerintah pusat,” kata Thariq, Minggu (9/10/2022).
Olehnya, Thariq berharap, bagi para peserta uji kompetensi kepala sekolah yang dinyatakan lulus, benar-benar memahami tupoksi dari seorang kepala sekolah tersebut.
“Karena tugas dari seorang kepala sekolah itu, tidak seperti sebagaimana tugas ketua dalam organisasi. Kalau diibaratkan seperti tubuh seutuhnya, jika tubuh kita merasakan sakit, maka kepala akan merespon. Olehnya, menjadi seorang kepsek bukan hanya memahami tupoksi saja, tetapi benar-benar pemikir dan tahu persis kearah mana kebijakan satuan pendidikan yang dipimpinnya,” katanya.
Di akhir sambutannya, Bupati yang biasa berkacamata ini berharap, agar Big Family Disdik ini tetap selalu menjaga solidaritas dan kekompakan.
“Jaga selalu solidaritas dan kekompakan, apalagi mempunyai organisasi besar seperti persatuan guru republik indonesia (PGRI). Sehingga dengan adanya profesi yang sangat mulia serta organisasi besar ini, tentu perlu perpaduan dan bagaimana kita bisa saling memahami antara satu sama lain demi kemajuan dunia pendidikan yang lebih baik,” tandasnya. (Rol)