Oleh :
Kelas 4B¹ Dan Kelas 4C²
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia DINI
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Gorontalo
Kami dari kelas 4B Dan 4C, Mahasiswa aktif dari Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo angkatan 2021. Akan berbagi cerita pengalaman pada saat kami mengikuti “pengabdian kepada masyarakat”. kami juga merupakan Penanggung Jawab yang terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, kami dipercayakan menjadi panitia dalam kegiatan tersebut. Yang di laksanakan pada hari Sabtu, tanggal 27 Mei 2023 bertempat di Gedung kantor desa talumopatu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu UAS pada mata kuliah Kesehatan dan gizi anak usia dini, Oleh ibu Sri Rawanti S.Pd, M.Pd, dan ibu Dr. Irvin Novita Arifin S.Pd, M.Pd Dan kami dari kelas B dan C juga sebagai penanggung jawab dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh beberapa mahasiswa/mahasiswi Universitas Negeri Gorontalo, guru-guru serta orang tua wali murid, dihadiri oleh Bapak kepala desa talumopatu. Bunda PAUD dan dibuka secara resmi oleh Bapak kepala desa talumopatu. Pada kegiatan ini, kami mengundang 3 pemateri yang sangat luar biasa, Narasumber pertama ibu Dr. Irvin Novita Arifin S.Pd, M.Pd, (Dosen Pendidikan anak usia dini Universitas Negeri Gorontalo) selaku pemateri pertama, Narasumber kedua Ibu Sri Rawanti S.Pd, M.Pd, (Dosen Pendidikan anak usia dini Universitas Negeri Gorontalo) dan Narasumber ketiga yaitu ibu Waode Eti Hardiyanti, S.Pd., M.Ed (Dosen Pendidikan anak usia dini Universitas NegeriGorontalo) Kegiatan pengabdian ini mengambil tema “Membangun Generasi Cerdas, Sehat Dan Ceria Melalui Pemenuhan Gizi Jejak Dini”.
Narasumber pertama membahas tentang Kesehatan lingkungan yang merupakan cabang dari ilmu kesehatan masyarakat yang mencakup semua aspek alam dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia. Kesehatan lingkungan berfokus pada kealami dan penciptaan lingkungan yang memberikan keuntungan pada manusia. Adapun Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Tujuannya mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang maksimal.
Narasumber kedua membahas tentang Pembiasan pola hidup sehat sejak dini yaitu sebagai berikut:
- Ajarkan dengan Memberi Contoh
Sebagai orang tua, ayah dan ibu memiliki kesempatan untuk membantu membentuk anak, agar ia tumbuh menjadi individu yang bahagia serta mampu menyesuaikan diri dengan baik. Sebelum mengajari anak tentang gaya hidup sehat, orang tua harus lebih dulu memiliki kebiasaan tersebut agar menjadi contoh bagi anak.
Misalnya, jika anak melihat ayah dan ibu suka makan buah dan sayuran selama waktu makan, mereka pasti ingin menirunya. Jika anak melihat orang tuanya suka pilih makanan atau makan berlebihan, maka mereka pun akan menirunya. Sama seperti ketika ayah dan ibu menjaga mulut untuk memastikan tidak melontarkan kata-kata kotor, yang mungkin dipelajari atau ditiru anak. Perlu diingat, anak-anak selalu memperhatikan. Dan dengan melihat orang tuanya melakukan gaya hidup sehat, mereka juga akan mengikutinya.
- Berikan pilihan Makanan yang Sehat Di Meja Makan
Banyak penelitian yang menunjukkan, bahwa makanan yang orang tua berikan kepada anak sekarang, akan secara langsung membentuk preferensi makanan mereka di kemudian hari. Jika orang tua sering memberikan pilihan makanan cepat saji, maka hingga tumbuh besar ia cenderung menyukai makanan cepat saji yang tidak sehat. Orang tua juga perlu memastikan bahwa waktu makan adalah acara keluarga, dengan makanan yang disajikan di meja makan. Dengan menetapkan waktu makan keluarga, orang tua dapat memastikan anak-anak tumbuh dengan kebiasaan sehat yang sama.
- Lakukan Olahraga atau Aktivitas Fisik Bersama Anak
Anak-anak membutuhkan setidaknya satu jam aktivitas fisik per hari. Tubuh anak perlu tetap aktif. Untuk mendorong gaya hidup sehat anak, pertimbangkan untuk menjadwalkan kegiatan olahraga atau aktivitas fisik lainnya bersama anak. Aktivitas fisik tidak hanya membantu anak mempertahankan berat badan yang sehat, tapi juga membantu mereka mengembangkan otak yang sehat juga. Perlu diketahui, waktu bermain dan olahraga yang teratur ternyata bisa membuat anak jadi lebih pintar.
- Jangan Gunakan Makanan sebagai Hadiah
Misalnya anak mendapatkan nilai A pada ujian matematikanya, kemudian ayah dan ibu mengajaknya untuk makan es krim untuk merayakannya. Sebaiknya pikirkan lagi tentang hal tersebut. Tindakan tersebut hanya akan mengajarkan anak bahwa makanan yang tidak sehat adalah hadian untuk perilaku yang baik. Ini juga membuat anak lebih memilih JunkFood dibandingkan makanan sehat. Sebaiknya ganti hadiah makanan dengan hal lain. Misalnya memberikan alat tulis baru, mengajak nonton ke bioskop, atau hadiah lainnya yang berupa kegiatan dan benda yang lebih bermanfaat untuk anak.
- Jangan Sediakan Gadget di Kamarnya
Anak-anak harus memiliki waktu tidur yang cukup. Hal tersebut bermanfaat untuk kesehatan tubuh anak, mempertahan berat badan sehat, dan menjadikan anak lebih berprestasi di sekolah. Tegaskan pada anak bahwa ia harus memiliki kebiasaan tidur yang sehat dengan tanpa adanya TV, video game, dan gadget di kamar tidur.
Selanjutnya narasumber ketiga membahas tentang gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan yaitu Proses belajar-mengajar di PAUD dan SD kelas awal harus selaras dan berkesinambungan, Setiap anak memiliki hak untuk dibina agar mendapatkan kemampuan fondasi yang holistik. Bukan hanya kognitif melainkan juga kematangan emosi, kemandirian, kemampuan berinteraksi, dan lainnya. Kemampuan dasar literasi dan numerasi dibangun mulai dari PAUD secara bertahap dan dengan cara yang menyenangkan. “Siap sekolah” bukanlah upaya pelabelan antara anak yang “sudah siap” atau “belum siap”, melainkan proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua yang bijak. Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan dasar. Sangat tidak tepat apabila anak diberikan syarat tes untuk dapat mendapatkan layanan tersebut. Masih terdapat anak-anak yang belum pernah mendapatkan kesempatan belajar di satuan PAUD.
Jadi, upaya yang dapat kita lakukan sebagai calon Guru dalam meningkatkan lingkungan sehat Guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang bersih, sehat, aman, inklusif, dan positif. Mendorong kerja sama, menghargai perbedaan, dan menghormati pandangan peserta didik dapat membantu mereka merasa diterima dan didukung. Guru dapat memberikan umpan balik yang spesifik, jujur, dan konstruktif kepada peserta didik. Fokus pada upaya dan kemajuan mereka, bukan hanya hasil akhir. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelas dan mengambil inisiatif dalam pembelajaran dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka. Guru dapat memberikan bimbingan dan dukungan akademik kepada peserta didik yang membutuhkannya. Guru dapat menerapkan pendekatan pembelajaran lingkungan sehat yang inklusif yang memperhatikan kebutuhan peserta didik dengan beragam gaya belajar, tingkat kemampuan, dan minat. Serta Guru dapat membangun hubungan yang sehat, dengan peserta didik, menunjukkan minat pada kehidupan sehat dan perkembangan mereka.
Demikian pengalaman yang dapat kami ceritakan, mohon maaf apabila ada kesalahan kata dan kekurangan yang tidak berkenan di hati dalam penulisan artikel ini. Ucapan terima kasih yang sebesar besarnya saya ucapkan kepada pihak-pihak yang turut serta membantu menyukseskan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Semoga materi yang telah di sampaikan narasumber dapat bermanfaat untuk kita sebagai calon Guru di masa yang akan datang. Amiin Ya Robbal’Alaamin.(*)
Kelas 4B¹ Dan Kelas 4C²
Mengetahui :
Dosen Pengampuh Mata Kuliah Kesehatan dan gizi anak usia dini
Sri Rawanti S.Pd, M.Pd,