![](https://i0.wp.com/kliksulteng.id/wp-content/uploads/2019/09/Kliksulteng.id-HUT-KPMIP-Bangkep-2.jpeg?resize=540%2C395&ssl=1)
Kliksulteng.id- Suasana kebersamaan mewarnai malam penutupan perayaan HUT ke 19 Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Banggai Kepulauan (KPMI-Bangkep), Sulteng, Gorontalo. Acara digelar di halaman Sekretariat KPMI Bangkep, Kelurahan Limba U 1 Kota Tengah, Kota Gorontalo, Minggu (29/9/2019).
Penutupan dihadiri jajaran Pembina Organisasi KPMI Bangkep, Pemerintah Kelurahan Limba U 1, serta segenap mahasiswa Banggai Kepulauan.
Acara semakin menarik karena diselingi Tari-tarian khas Adat Banggai. Seperti Tari Lemelu yang merupakan peninggalan leluhur. Para Penari yang terdiri dari anggota organisasi, kelihatan lihai memperagakan setiap gerakan Tarian Lemelu.
Mereka sebelum itu dilatih dan dibimbing oleh instruktur yang tidak lain adalah, mahasiswa senior agar saat tampil tak satupun dari mereka yang terlihat kaku.
Ketua Umum KPMI Bangkep, Ridayansyah Abdulsamad mengatakan, perayaan Milad KPMI Bangkep merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahun. Untuk tahun ini, perayaan diramaikan dengan berbagai lomba. Seperti Debat Ilmiah, Pidato Bahasa Banggai, Puisi, Catur, Futsal, serta Stand Up Kokumbit.
Ditampilkannya Tari Lemelu dalam moment penutupan adalah bagian dari upaya mahasiswa untuk melestarikan budaya Banggai dari tanah Gorontalo. Bukan hanya di moment HUT saja, Tari Lemelu juga ditampilkan pada kegiatan-kegiatan lain, seperti pengkaderan ataupun MUBES.
“Ada beberapa lomba yang kita adakan sebagai wahana untuk memupuk kebersamaan di antara anggota. Dan pada malam hari ini adalah puncak dari perayaan,” ujar Ridayansyah Abdulsamad.
Ridayansyah mengaku, pelestarian budaya Banggai bukan hanya terfokus pada Tari Lemelu, sejumlah tradisi daerah lain juga dipelihara dan dilestarikan di KPMI Bangkep.
Ia berharap di usianya yang ke 19, KPMI Bangkep tetap menjadi wadah yang terus memberi manfaat bagi mahasiswa. Para anggota juga diharapkan semakin berguna khususnya bagi daerah. (John)