NEWSNESIA.ID, GORUT – Dari zoom meeting yang diikuti Plh Sekertaris Daerah Gorontalo Utara (Sekda Gorut), Suleman Lakoro, rupanya Kabupaten Gorut mendapat stresing soal pembayaran insentif Tenaga Kesehatan (Nakes) yang masih minim, yakni baru mencapai 20,23 persen.
Dihadapan para awak media, Suleman menjelaskan, anggaran tersedia untuk insentif tenaga kesehatan sebesar Rp. 943 juta lebih. Dari jumlah tersebut baru terealisasi sebesar Rp. 190 juta.
“Jika dipresentasikan 20,23 persen dengan rincian dokter spesialis mencapai Rp. 10 juta lebih, dokter umum dan dokter gigi Rp. 20 juta lebih, bidan dan perawat Rp. 59 juta lebih serta tenaga kesehatan lainnya Rp. 98 juta lebih,” jelasnya.
Disisi lain lanjut Suleman, kendala atas rendahnya realisasi pembayaran insentif tenaga kesehatan tersebut dipengaruhi input data dari pihak Dinas Kesehatan selaku OPD teknis pemilik anggaran.
“Sampai saat ini kami masih menunggu input data dari Dinas Kesehatan. Kalau ini sudah selesai maka presentase terhadap pembayaran insentif tenaga kesehatan meningkat sampai 50 persen,” tegasnya.
Intinya Dinas Keuangan siap melakukan pembayaran selama input data sebagai SPJ sudah dipenuhi.
“Begitu selesai, maka keuangan akan segera membayarkan sesuai prosedur dan regulasi yang ada,” ujar Suleman.
Sementara itu, soal kenaikan insentif tenaga kesehatan kata Suleman, masih akan dirumuskan pada perubahan anggaran nanti.(erol/nn)