NewsNesia.id -(NN)– Jajaran TNI akan menambah personil untuk berjaga di wilayah perbatasan utamanya di Gorontalo Utara (Gorut), terlebih saat H-3 Idul Fitri.
“Saya sudah perintahkan jajaran saya untuk dipertebal, jadi dipertebal diperkuat yaitu penguatan dari Koramil Kwandang, untuk menuju ke perbatasan, jadi kita perkuat penebalan di unsur TNI,” ungkap Dandim 1314 Gorontalo Utara Letkol Arm Firstya Andrean Gitrias.
Kendati demikian, Firstya juga menegaskan semua akan disesuaikan dengan fungsi dan peran TNI. Pihaknya hanya membantu pelaksanaan tugas dari pemerintah daerah, provinsi juga kepolisian. Dan seluruh perkembangan di lapangan, akan dilaporkan ke pimpinan, baik Danrem, Gubernur maupun Bupati.
“Secara prosedural tetap kita kedepankan unsur-unsur dari gugus tugas yang seperti satpol PP, Dishub, kemudian Kepolisian, kita membantu,” ungkap Firstya, Senin (18/5/2020).
Namun dikatakannya juga, dalam situasi tertentu pihaknya siap turun, tapi bukan untuk mengambil alih. Tapi hanya memimpin, karena sejatinya di lapangan butuh pemimpin, agar semua terkendali.
Soal isu adanya pemudik yang lolos melintas masuk perbatasan?, Firstya enggan memberi komentar. “Saya no komen masalah itu,” tambahnya.
Firstya hanya menjelaskan, saat hendak ke posko gugus tugas minggu malam, dirinya melapor kepada pimpinannya untuk mengambil alih komando dan mengatur rekan-rekannya dilapangan.
“Karena perkembangan situasi tadi malam kan agak sedikit memanas sehingga saya turun langsung dan sampai dengan pukul 09.00 pagi kita sudah berhasil memenangkan walaupun tadi ada sedikit intrik-intrik, jadi bukan bentrok tapi intrik kan biasa dilapangan,” jelasnya
Pihaknya pun berhasil menenangkan dan tidak satupun yang dibukakan pintu. Firstya juga mengatakan rencana juga sudah disiapkan jika memang Kapolres tidak sempat datang. Rencana itu kata dia, akan membuat lorong-lorong jalan untuk warga yang membawa sembako dari Sulut ke Gorontalo bisa masuk dan dari Gorontalo ke Sulut juga bisa.
Namun hanya kendaraan kecil, karena memang pagi itu kata Firstya macet dengan adanya penumpukan kendaraan, sehingga di buka sedikit saja biar lancar.
“Skenario saya yaitu memisahkan mana yang penumpang, penumpang murni, kemudian mana yang kendaraan truk-truk besar pengangkut sembako dan sebagainya, nah itu tadi skenario saya, sehingga saya suruh data betul dengan teliti tepat, kemudian rencana penguraian kendaraan,” jelas Dandim Gorut.
Masih kata Firstya, data yang diperoleh arus balik mana yang betul-betul murni pemudik. Karena banyak pemudik yang menggunakan berbagai cara memalsukan data, kemudian lewat-lewar jalan tikus dan nanti di Atinggola sudah di jemput sama kendaraan, itupun kata dia pihaknya sudah tersebar.
“Akhirnya Kapolres datang diambil alih oleh Kapolres dia yang lebih berwenang, karena perintah Pak Danrem serahkan kepada kepolisian dan Dishub Provinsi,” tuturnya, sembari kembali menegaskan kalau pihaknya hanya membantu sesuai kapasitas. (sp-NN)