
NEWSNESIA.ID – Janji politik Rum Pagau dan Lahmuddin Hambali dijuliki pasangan PAHAM semasa kampanye di Pilkada Boalemo 2024, bisa dipastikan akan segera terealisasi.
Itu tinggal menunggu keduanya dilantik dan diambil sumpah jabatan periode 2025-2030, yang kini menunggu jadwal dari Mendagri. Artinya, begitu Rum dan Lahmuddin memegang tampuk kepemimpinan, saat itu pula program dan visi misi PAHAM mulai action.
Terutama kebijakan program unggulan berbasis kerakyatan, dan pembangunan brilian menuju Boalemo emas 2030 mendatang. Diantaranya, pengembangan Pelabuhan Tilamuta untuk mendorong ekonomi maritim dengan peran krusialnya sebagai jalur perdagangan nasional, bahkan internasional.
Upaya tersebut ditunjukkan Rum Pagau menemui langsung Direktur Ekseutiv PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 Makassar, Abdul Azis pada Senin (13/01/2025), dan mendapat suport positif dari PT. Pelindo wilayah Indonesia Timur.
“Untuk pengembangan Pelabuhan Tilamuta, insya Allah kita mulai star di tahun 2026. Tahun 2025 ini kita fokus kesiapan yang matang dan sarana prasana memadai,” ungkap Rum Pagau.
Nah, mendorong percepatan realisasi pengembangan Pelabuhan Tilamuta tersebut, Rum Pagau pun bergerak cepat mempersiapkan beberapa langkah strategis. Diantaranya membenahi akses memadai, hingga upaya pengendalian sedimentasi muara sungai yang selama ini menggangu aktivitas kawasan Pelabuhan Tilamuta.
Mewujudkan itu, Rum Pagau didampingi juru bicaranya, Paris Djafar, SH menemui Kepala Balai Sungai Sulawesi (BWSS) II Provinsi Gorontalo, Ali Rahmat, ST, MT di ruang kerjanya, Jumat (17/01/2025).
Pertemuan dengan suasana penuh keakraban itu membedah beberapa program urgen PAHAM dalam mendorong pengembangan Pelabuhan Tilamuta, dan juga program BWSS II Gorontalo tahun anggaran 2025 khusus wilayah Kabupaten Boalemo.
Rum Pagau menyampaikan langkah serius melanjutkan penataan aliran sungai yang saat ini masih menimbulkan sedimentasi kawasan Pelabuhan Tilamuta. Upaya ini sudah pernah dilakukan Rum dan Lahmuddin saat periode 2012-2017 memindahkan aliran muara sungai besar tersebut dengan memotong bukit. Semenjak itu, muara sungai ini tak lagi berdampak banjir bagi warga sekitar. Hanya saja, muaranya masih jadi sedimentasi di kawasan pelabuhan Tilamuta.
“Saya sangat berharap muara sungai ini kembali dibenahi agar tidak berdampak sedimen di areal Pelabuhan Tilamuta,” ucap Rum Pagau dihadapan Kepala BWSS II Gorontalo didampingi sejumlah Kasatker.
Disamping itu, Rum juga menyampaikan beberapa penanganan muara sungai di pusat ibukota Tilamuta dan kecamatan lain yang masih menyebabkan luapan banjir ke pemukiman warga. Seperti halnya di wilayah Desa Rumbia, Kecamatan Botumoito dan beberapa kawasan di Kecamatan Paguyaman.

Menyikapi gagasan pembangunan Rum Pagau itu, Kepala BWSS II Gorontalo, Ali Rahmat mengaku sangat tertarik dan memberikan dukungan penuh. Bahkan, pihaknya turut membeberkan beberapa program penanganan muara sungai selama ini menimbulkan bencana banjir di tahun anggaran 2025 di Kabupaten Boalemo. Diantaranya, Rehabilitasi Intake dan Jaringan Transmisi Air Baku Rumbia saat ini dalam proses tender. Ada pula review pola PSDA Paguyaman.
“Kami berharap kerjasama dan sinergi yang baik antara Pemkab Boalemo dan BWSS II Gorontalo ini terus terjalin dengan baik. Nantinya juga, kami berharap usulan proyeksi Bapak Rum Pagau bisa kami tindaklanjuti dan kami suport kedepan, sehingga programnya bisa sejalan,” terang Ali Rahmat.
Hadir dalam pertemuan sejumlah Kasetker diantaranya, Nizamuddin, ST,MT (Kasatker PJPA), Reynaldo Jeffry P. ST, MT (Kasatker OP), Achmad Ibrahim, ST,MT (Kasatker PJSA), Wempy Willy Waroka, ST (PPK Supan I), Abd. Hamid Muhidin, ST (PPK Supan II), Haris Djafar, ST,MT (Kasie KPISDA), Risnawati T. Dangkua, SH, MSi (KTU).(nn)