NEWSNESIA.ID, GORUT- Pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait diharapkan untuk dapat mengukur kembali kwalitas tanah yang dipergunakan untuk pertanian yang ada di Kabupaten Gorut, sebagaimana yang disampaikan oleh Aleg Hanura, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Ridwan R. Arbie.
Apa yang disampaikan oleh aleg 3 periode tersebut bukan tanpa alasan mendasar.
Pasalnya dirinya pernah melakukan pengukuran terhadap kwalitas tanah pertanian atau PH kalau tidak salah, kondisinya sudah sangat jauh dibawa standar.
“Kalau seperti orang, kondisi tanah pertanian yang ada saat ini dapat dikatakan lagi sakit,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ridwan mengatakan bahwa kondisi tanah yang sakit tersebut tentu sangat mempengaruhi banyak hal, baik dari sisi penggunaan pupuk untuk tanaman hingga pada hasil atau produksinya.
“Dan yang pasti secara keseluruhan tersebut berdampak pada biaya atau anggaran yang dibutuhkan untuk satu kali musim tanam yang setiap tahunnya pasti meningkat” terang Ridwan.
Ridwan menjelaskan bahwa dulunya untuk jumlah pupuk yang digunakan dalam pertanian satu sak cukup untuk 2 pantango, namun untuk kondisi saat ini hal tersebut tidak mungkin lagi.
“Butuh banyak sak pupuk dalam setiap luasan lahan yang akan digunakan setiap musimnya” tegasnya.
Semakin banyak pupuk yang digunakan kata Ridwan, tentu ini akan berdampak pada biaya yang akan dikeluarkan yang tentunya akan lebih banyak lagi.
“Sementara jika pupuk yang akan digunakan tidak memenuhi kebutuhan dari tanaman, maka akan berpengaruh pada hasilnya nanti yang tentu hanya sedikit atau tidak sesuai dengan harapan” ujar Ridwan.
Dirinya pernah melakukan usaha untuk mengembalikan kwalitas lahan pertanian dengan menggunakan pupuk kandang dan hasilnya ternyata baik.
“Jika ini dapat dilakukan, maka kebutuhan petani dari sisi pupuk dapat teratasi karena kondisi lahan yang akan digunakan masih sehat,” tandasnya.(adv/erol)