NEWSNESIA.ID, BOALEMO – Tingkat kemiskinan dan kesejahteraan di Kabupaten Boalemo masih merupakan masalah serius perlu ditangani bersama melalui lintas sektor dari seluruh stakeholder.
Kendati begitu, tingkat kemiskinan di Kabupaten Boalemo tercatat meningkat pada tahun 2022 sebesar 19 persen. Itu dibandingkan tahun 2021 hanya 18.57 persen dengan kemiskinan ekstrim sebesar 6.30 persen.
Mengatasi hal itu, Pemkab Boalemo melalui Bapppeda menggelar Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) dan Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD).
Penjabat Bupati (Penjabup) Boalemo, Dr. Drs. Hendriwan, M.Si dalam kesempatan itu menyampaikan, perlu adanya akses dan kualitas layanan guna pencapaian penurunan angka kemiskinan dan target penghapusan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Boalemo.
“Ini diperlukan akses dan kualitas layanan dasar penduduk miskin yang memadai, sehingga target pencapaian intervensi dan konvergensi program penanggulangan kemiskinan serta penghapusan kemiskinan ekstrim menjadi skala prioritas masing-masing OPD demi meningkatnya kesejahteraan masyarakat dengan pola penanganan fokus dan tuntas,” tegas Dirjen Pendapatan Daerah, Kemendagri ini.
Lanjut dia mengatakan, melalui kegiatan Rakor TKPKD dan RPKD sangatlah penting untuk diikuti bersama dan diimplementasikan dalam rangka menyusun program-program lintas OPD.
“Kegiatan hari ini sangat penting dilaksanakan bersama-sama. Kita dapat menyusun pelaksanaan program pembangunan kolaboratif dan bersinergi dengan berfokus pada perbaikan akurasi data, layanan dan konvergensi program lintas sektor lintas OPD,” kata Hendriwan.
Dirinya berharap, agar bisa bersinergi antara pemerintah daerah dengan pemerintah kecamatan dan desa dalam percepatan penurunan angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Boalemo.
“Program kolaborasi diwujudkan melalui kerja sama pemerintah daerah dengan berbagai pihak termasuk swasta dalam percepatan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Boalemo” pungkasnya.(eca/nn)