KlikSulteng.id – Meski belum ada yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 atau virus corona, namun masyarakat Gorontalo tetap harus waspada. Gorontalo masuk dalam zona biru atau status siaga darurat.
Kamis (19/3/2020), Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Gorontalo, Darda Daraba membuka konferensi pers, dengan memanjatkan doa berharap warga Gorontalo dilindungi dari segala penyakit dan marabahaya, oleh yang Maha Kuasa.
Darda menyebutkan, sedikitnya ada 86 warga yang masuk dalam kategori pemantauan, dan 9 berstatus pengawasan namun satu diantaranya sudah dinyatakan negatif corona. Sedangkan 8 sisanya masih menunggu hasil laboratorium.
Menariknya, 8 warga yang dalam pengawasan atau suspect itu, berasal dari 6 kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo. (lengkapnya lihat grafis). “8 itu specimennya masih on proses, sehingga belum ada yang terinfeksi virus (covid-19), jelas ya..,” ungkap Darda.
Terkait Gorontalo yang masuk zona biru covid-19 atau status siaga darurat, Darda menjelaskan, memang dalam protokol Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada tiga klasifikasi. Pertama Siaga, kedua tanggap dan ketiga transisi darurat.
“Kita tahap pertamanya. Gorontalo masih bisa dikatakan aman, karena kan baru sebatas dugaan. Kita berdoa semoga hasilnya baik baik saja,” imbuh Darda, dihadapan awak media, seperti dikutip dari Hulondalo.id (media grup KlikSulteng.id).
Dalam pernyataanya, Darda juga mengungkapkan rencana pembelian 1000 set Alat Pelindung Diri (APD), untuk digunakan para petugas medis.
Termasuk keinginan untuk mendirikan laboratorium khusus untuk deteksi covid-19. Kata Darda, Gorontalo sudah mengajukan, namun untuk mewujudkannya butuh lisensi kementrian kesehatan. Dan baru 12 daerah saja yang mendapat lisensi itu.
Darda kembali mengingatkan, kendati Gorontalo masih aman dari virus corona, namun dirinya berharap masyarakat tetap waspada, dan menjaga pola hidup bersih dan sehat. (rinto)