Newsnesia.id
  • Home
  • TrendingHot
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
      • Kota Gorontalo
      • Kab Gorontalo
      • Boalemo
      • Pohuwato
      • Bone Bolango
      • Gorontalo Utara
    • Sulawesi Utara
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Barat
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Opini
  • Kilas Baliknew
No Result
View All Result
  • Home
  • TrendingHot
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
      • Kota Gorontalo
      • Kab Gorontalo
      • Boalemo
      • Pohuwato
      • Bone Bolango
      • Gorontalo Utara
    • Sulawesi Utara
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Barat
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Opini
  • Kilas Baliknew
No Result
View All Result
Newsnesia.id
No Result
View All Result
Home Opini

Nasib Dunia Pendidikan (kita) di Tengah COVID-19

by NN Indonesia
26 Juli 2020
in Opini
Reading Time: 3 mins read

 

Oleh: Dr. H. Abdul Wahid, M.A
(Muballigh dan Akademisi Makassar)

Kehadiran virus COVID-19 bagaikan tsunami besar yang telah menerjang dunia termasuk Indonesia dan akibat dari terjangannya sungguh tidak bisa diduga, ia menghantam seluruh sendi kehidupan manusia di hadapanya salah satu diantaranya yang paling terdampak adalah dunia pendidikan.

Dunia pendidikan kita di Indonesia praktis fakum akibat dari terjangan Covid-19, mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi. Fakum dalam arti, proses pembelajaran tidak bisa dilakukan seperti biasa secara tatap muka langsung (ofline), duduk di kelas bersama dengan siswa (mahasiswa) yang lain dan tatap muka langsung dengan guru (dosen), namun saat ini proses pembelajaran telah dialihkan ke model daring (online) akibat pandemi Covid-19. Tidak menutup kemungkinan model pembelajaran daring ini ke depan akan terus menjadi salah satu pilihan bagi sekolah, walau pandemi Covid-19 sudah melandai dari Indonesia.

Hadirnya Covid-19 di Indonesia mengharuskan masyarakat untuk mematuhi social distancing (menjaga jarak sosial), dan physical distancing (menjaga jarak fisik) tujuannya untuk meminimalisir penyebaran yang bisa kita sebut tsunami Covid-19. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) merespon dengan kebijakan belajar dari rumah, melalui pembelajaran daring dan disusul peniadaan Ujian Nasional untuk tahun ini serta penerimaan calon mahasiswa baru tahun ini semua dilakukan secara online (daring).

Dalam rangka mematuhi pemberlakuan kebijakan physical distancing yang kemudian menjadi dasar pelaksanaan belajar dari rumah, dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba, tidak jarang membuat para guru dan siswa kaget termasuk orangtua bahkan semua orang yang berada dalam rumah. Karena walaupun sistem pembelajaran daring (online) sudah mulai diperkenalkan di Indonesia pada beberapa tahun sebelumnya, hanya saja masyarakat belum terlalu paham dan familiar dengan model pembelajaran seperti ini.

Karena itu pembelajaran dengan model daring (online) adalah bagaikan sambaran petir di siang bolong bagi siswa, sekolah dan lebih khusus lagi bagi orangtua, karena bagi orangtua dengan pemberlakuan model pembelajaran daring ini tidak hanya memaksa mereka untuk turut andil mendampingi, mengawasi dan memberikan fasilitas perangkat belajar seperti HP android, laptop dan lain sebagainya serta yang tak kalah pentingnya adalah menyiapkan biaya untuk membeli paket internet yang tidak sedikit di tengah situasi ekonomi sangat sulit saat ini.

Di sisi lain, dengan penerapan pembelajaran online ini justru membuat para siswa dan orangtua semakin tertekan (stres) karena harus menyelesaikan tumpukan tugas “yang lebih berat” yang dibebankan dari sekolah dibandingkan dengan pengalaman sekolah luring (ofline) selama ini relatif lebih ringan. Dengan kata lain sekarang orangtua ikut sekolah mendampingi anak-anaknya yang sekolah dari rumah akibatnya banyak pekerjaan rumah terbengkalai.

Mengacu drai UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah “untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam UU ini secara garis besar disebutkan tujuan pendidikan nasional secara umum adalah menjadikan generasi bangsa yang berilmu, beriman dan berakhlak luhur.

Kalau demikian adanya, maka model pembelajaran daring (online) seharusnya mengacu dari tujuan pendidikan nasional tersebut, yaitu para guru (dosen) seharusnya tidak hanya berkonsentrasi memberikan tumpukan tugas kepada siswanya hanya untuk mengasah otak mereka yang bersifat teoritis, tapi bagaimana peran guru dapat memotivasi siswa untuk dapat kreatif, mandiri dan yang tak kalah pentingnya memiliki akhlak yang luhur baik kepada guru, lingkungan dan kepada kedua orangtuanya.

Dalam sejarah hidup para ulama besar terdahulu dapat kita temukan bagaimana perhatian mereka terhadap akhlak yang sangat luar biasa, misalnya seorang ulama bernama ‘Abdullah bin Mubarak pernah berkata, “Saya mempelajari akhlak selama tiga puluh tahun sebelum saya mempelajari ilmu yang lain”. Ungkapan ini sejalan dengan pesan Nabi Saw. dalam salah satu hadis, “Sesungguhnya aku diutus ke muka bumi ini untuk memperbaiki akhlak manusia” (HR. Al-Hakim).

Memiliki generasi bangsa ke depan yang pintar itu penting, namun jauh lebih penting memiliki moral (akhlak) yang baik. Saat ini Indonesia sudah kebanjiran orang pintar tapi kita kekurangan orang yang memiliki akhlak luhur. Namun fakta dunia pendidikan kita secara umum saat ini belum bisa mencapai secara maksimal dari apa yang diharapkan oleh UU Pendidikan Nasional, begitu banyaknya tawuran terjadi antar pelajar dan mahasiswa yang tidak hanya mengganggu keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah (kampus) mereka tapi juga dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat umum di sekitarnya, sehingga memaksa pihak keamanan khususnya Polri untuk turun tangan dalam melerai tawuran tersebut. Untuk itu ke depan kita berharap lembaga pendidikan mampu berkontribusi dan membantu Polri secara maksimal dalam menciptakan kamtibmas di tengah masyarakat, terlebih dalam kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini.(**)

Tags: corona viruspendidikan
ShareSendTweetShare

Berita Terkait

Yolan Pakaya, Ketua Pemuda Pancasila.
Boalemo

Benarkah Nama RSCG jadi Alat Dominasi Politik?

12 Mei 2025
Ilus tribunlampung
Opini

Menyoroti Fenomena Waria: Antara Hak Asasi atau Liberalisasi?

4 Mei 2025
Opini

Persatuan Kaum Muslim Bebaskan Palestina

29 April 2025
Next Post

Prodi Ilmu Administrasi Negara di UT Terakreditasi A

Kapolres Gorontalo Utara AKBP Dicky Irawan Kesuma, menjalani swab test, Senin (2772020). (F. Istimewa)

Seluruh Personil Polres Gorut Jalani Swab Test Covid-19

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Trending

Anggota DPR RI, Rachmat Gobel didampingi Bupati Boalemo, Rum Pagau bersama Wakil Bupati Lahmuddin Hambali meninjau lahan untuk pengembangan gedung RSCG Boalemo.(f.newsnesia)

Rachmat Gobel Datangkan Tim Arsitek, Bukti Nyata Bantu Benahi RSCG Boalemo

2 hari ago
Mayat seorang remaja ditemukan mengapung di bekas galian batu bata

Geger! Mayat Seorang Remaja Ditemukan Terapung di Bekas Galian Batu Bata

2 hari ago
RAG

Tuntutan Rakyat Penambang Harus Diakomodir Pansus, RAG Beberkan Alasannya!

12 jam ago
Ketua Tim Pengelola CSR, Moh. Taufiq Kumali menerima dana CSR dari BSG disaksikan langsung Bupati Boalemo, Drs. Rum Pagau.(f.dok.pimpinan)

Taufiq: Dana CSR Diterima dari BSG Diarahkan untuk Kegiatan Keagamaan

10 jam ago
F.hms

Gorontalo Ekspor 10.000 Ton Kayu Pellet ke Jepang dan Korsel

2 hari ago
Bupati Boalemo, Drs. Rum Pagau menunjukkan desain pengembangan gedung RSCG di sela-sela kunjungan kerja Anggota DPR RI, Rachmat Gobel.(f.newsnesia)

Kunjungan Rachmat Gobel ke RSCG, Bawa Berkah untuk Kemajuan Boalemo

2 hari ago

Nasib Dunia Pendidikan (kita) di Tengah COVID-19

5 tahun ago
Erwin Ismail

Erwin Ismail Ucapkan Selamat ke Anas Yusuf

12 jam ago
Yolan Pakaya, Ketua Pemuda Pancasila.

Benarkah Nama RSCG jadi Alat Dominasi Politik?

3 hari ago

Penambang Desak Pansus Segera Dorong Terbitnya IPR

12 jam ago

Terbaru

Daerah

TMMD Kodim 1314/Gorut Dikunjungi Tim Wasev, Bukti Sinergi TNI Membangun Negeri

by Editor
14 Mei 2025
0

NEWSNESIA.ID – Komitmen TNI dalam membangun negeri terwujud melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 di Kodim...

Ketua Tim Pengelola CSR, Moh. Taufiq Kumali menerima dana CSR dari BSG disaksikan langsung Bupati Boalemo, Drs. Rum Pagau.(f.dok.pimpinan)

Taufiq: Dana CSR Diterima dari BSG Diarahkan untuk Kegiatan Keagamaan

14 Mei 2025
F.ist

Gusnar Ismail; Di Bawah Kepemimpinan Anas Yusuf, PAN Kolaborasi Bangun Gorontalo

14 Mei 2025
F.hms

Gusnar-Idah Tinjau Wilayah Rawan Banjir di Lemito

14 Mei 2025
RAG

Tuntutan Rakyat Penambang Harus Diakomodir Pansus, RAG Beberkan Alasannya!

14 Mei 2025
Erwin Ismail

Erwin Ismail Ucapkan Selamat ke Anas Yusuf

14 Mei 2025

Penambang Desak Pansus Segera Dorong Terbitnya IPR

14 Mei 2025
F.hms

GTT dan Siswa Hingga CS di SMA Popayato Barat Terima Bantuan Baznas

14 Mei 2025
F.ist

Gubernur Gusnar Luncurkan SPMB Gorontalo dari SMA Popayato Barat

14 Mei 2025

Tidak Hadir Dalam Rapat Kerja, Komisi II Soroti Kadis PUPR Gorontalo Utara

14 Mei 2025
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman & Kode Etik

© 2024 Newsnesia.id - Mewarnai Nusantara.

No Result
View All Result
  • Home
  • Trending
  • Headline
  • Daerah
    • Gorontalo
      • Kota Gorontalo
      • Kab Gorontalo
      • Boalemo
      • Pohuwato
      • Bone Bolango
      • Gorontalo Utara
    • Sulawesi Utara
    • Sulawesi Selatan
    • Sulawesi Tengah
    • Sulawesi Barat
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Opini
  • Kilas Balik

© 2024 Newsnesia.id - Mewarnai Nusantara.